SOFIFI, AM.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan- RB), Abdullah Azwar Anas dua hari sebelum kunjungan kerja, ternyata diam-diam sudah kirimkan tim untuk memantau kinerja Aparatur Sipil Negata (ASN) Pemeritah Pemerintah (Pemprov) Maluku Utara, di Sofifi.
Hal itu disampaikan saat Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas saat menanggapi keluhan ASN di lingkup Pemprov Malut yang meminta kenaikan Tukin, atau adanya tunjangan kemahalan dengan alasan akses transporasi yang mahal dari Ternate ke Sofifi.
Menpan-RB, Abdullah Azwar Anas mengatakan, sebelum ke Aula untuk bertatap muka dan berdialog dengan para ASN. dirinya menyempatkan diri ke ruangan Biro umum Setdaprov karena menurutnya, bagian umum bagian tersibuk.
“Saya bilang tadi kok kantor ruangannya bersih semua, ow berarti digitalisasi sudah jalan semua pake digital semua pelayanannya, makanya di meja-meja bersih samua tidak ada kertas tapi saya cek kok komputernya juga ngga ada, ini kerjanya pakai do’a atau pakai sulapan waduh,”katanya.
Mantan Bupati Banyuwangi ini mengaku, sengaja memantau ruangan biro umum.
“Saya sengaja tadi karena biro umum bagian yang paling tumpukan banyak kertas biasanya di jawa ya bagian umum karena mengurus banyak hal ternyata di bagian umum kantornya rapi bangat mejanya bersih,”bebernya.
Bahkan saat inspeksi mendadak (Sidak) itu kepala biro umum Setdaprov Jamaludin Wua tidak berkantor. Saat di tanya staf ahli Gubernur Mulyadi Wowor beralasan sedang melakukan pengobatan.
“Kok semua berobat,”ungkapnya.
Mantan Bupati Banyuwangi dua priode ini menambahkan, harusnya digitalisasi berjalan.karena Maluku Utara daerah kepulauan tidak ada pilihan lain kecuali digitalisasi jalan.
Dikatakan sudah mengecek ASN yang tinggal di Sofifi dan berapa ASN tinggal di Ternate dan ternyata 90 persen ASN tinggal di Ternate.
Ia sendiri tidak mengetahui pergerakan ASN ke kantor jam berapa.
“Staf saya dua hari yang lalu sudah ada di sekitar bapak/ibu semua, kami sudah cek di lapangan, kami sudah tahu petanya, fotonya vidionya bisa dilihat, saya lihat bagaimana di Rumah Sakit layanannya seperti apa, layanan masyarakat seperti apa,”ungkapnya.
Menurutnya, dari pantauannya jam kantor di hari tertentu ASN tidak cukup banyak. “Kami temukan tadi di ruangan – ruangan yang ini kedepan produktifitas yang ini mesti ditingkatkan
Oleh karena itu kedepan Kemenpan-RB akan membina secara khusus ini,”tegasnya.
“Kami siapkan tim untuk mendorong agar kinerjanya kedepan bisa lebih produktif,”sambungnya.
Menurutnya, pemerintah pusat sudah mendorong pemekaran pembentukan Provinsi baru pertanyaannya adalah seberapa besar rakyat mendapat layanan lebih bagus di birokrasi dengan adanya pemekaran – pemekaran dan otonomi khusus ini.
“Kalau tunjangan ada rumus kinerjanya apakah teman-teman ASN sudah produktif belum kerjanya
itu kan ada rumus berapa jam mereka bekerja baru nanti kelihatan rumusnya disitu,”jelas Azwar.
Tentunya, kata Abdullah Azwar, dengan APBD terbatas harus ada skala proritas yang harus dikerjakan Pemerintah Provinsi.
Jika kinerja bagus berarti nanti ada rumusan kinerja nanti bagus termasuk dengan tunjangan kinerja dan tunjangan kinerja kaitan dengan Pendapatan Asli Daerah.
Oleh karena itu birokrasi mestinya bagus supaya in prestasinya meningkat tinggal birokrasi sudah dibina belum untuk memberikan layanan yang bagus.
“Jadi rumusnya kinerja baru tunjang
tim saya kan uda dua hari disini uda motret ,jadi sudah lihat bagimana disini mudah- mudahan nanti bisa kita perbaiki bersama,”tandasnya.