spot_imgspot_img

Diknas Sula dan GPS Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu

 

Reporter: Nai Am

SANANA,AM.com-Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Kepulauan Sula (Diknas Kepsul) dan Gerakan Pendidikan Sula (GPS) telah menggelar kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang berlandaskan di Hotel Beliga, Desa Fagudu, Kecamatan Sanana. Jumat, (11/11/2022).

Kepala Dinas Pendidikan (Kadiknas) Rifai Haitami menyampaikan, kegiatan FTBI bertujuan untuk meningkatka eksistensi peserta atau generasi muda terhadap bahasa dan pendidikan.

“Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) merupakan upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda. Festival ini juga sebagai media apresiasi kepada para peserta program revitalisasi bahasa daerah yang di lakukan secara berjenjang mulai dari sekolah hingga komunitas belajar,” jelasnya.

Melalui kegiatan FTBI, Rifai mengharap, semoga dapat membangkitkan semangat baru kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan pendidikan di Kepulauan Sula. Menurutnya, pendidikan tidak akan berhasil jika hanya di kelolah dan menjadi tanggung jawab dinas pendidikan.

“Kami akan terus berusaha membenahi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kepulauan Sula yang lebih baik. Oehnya itu besar harapan kami kepada masyarakat di Kepulauan Sula, untuk turut peduli terhadap program-program yang telah di susun dan direncanakan. Kami juga berharap partisispasi masyarakat, berupa sumbang saran maupun kritik yang membangun untuk pendidikan di Kepulauan Sula yang lebih baik, lebih maju, dan bahagia,” imbuhnya.

Sementara Wakil Bupati Kepulauan Sula, M. Saleh Marasabessy dalam sambutannya menilai, generasi muda sekarang banyak yang tidak mampu berbahasa daerah. Namun dengan adanya festival tunas bahasa ibu, mampu memacu generasi muda untuk melestarikan bahasa daerah agar bahasa setempat tidak mengalami kepunahan, khususnya bahasa daerah Sula.

“Budaya dan bahasa daerah yang ada di Kepulauan Sula tidak boleh hilang, tetapi harus dilindungi dan dilestarikan. Saya berharap di tahun ini, guru dan lapisan masyarakat mampu mengiplementasikan bahasa daerah Kepulauan Sula dengan baik kepada siswa/siswi maupun generasi muda yang ada di Kepulauan Sula,” tegasnya.

Orang nomor dua di Kepulauan Sula ini meminta agar festival tunas bahasa ibu dilakukan secara berkelanjutan.

“Saya atas nama pemerintah daerah berharap, program festival ini bukanlah program yang satu kali selesai, tetapi akan berkelanjutan ke depannya. Menjadi harapan kita bersama, dengan pijakan dan dasar hukum yang kuat, Pemerintah Kebupaten dan Kota dapat segera menyusun langkah-langkah strategis untuk mendukung kegiatan tersebut, guna mewujudkan pembangunan daerah melalui aspek kebudayaan tradisional,” tutupnya.

Berikut, adapun jenis-jenis kegiatan yang dilakukan: menulis cerpen, menyampaikan pidato, dan Komedi Tunggal untuk jenjang SMP. Membaca Puisi, Mendongeng, dan Tembang Tradisi untuk jenjang SD. Sekedar diketahui, semua jenis kegiatan menggunakan bahasa daerah Sula. (Am)

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL