Reporter: Maulud Rasai
MOROTAI,AM.com – Mantan Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai, Benny Laos – Hi. Asrun Padoma ternyata meninggalkan utang kurang lebih 100 miliar rupiah, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pulau Morotai ke PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Utang tersebut dipakai untuk pembangunan sejumlah infrastruktur di Morotai misalnya, Masjid Raya, gedung Oukumene, infrastruktur jalan maupun kegiatan lainnya. Hanya saja, Dinas PU tidak memiliki data total anggaran yang mendekati 100 miliar tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh media ini terkait dengan total anggaran pinjaman Pemda Pulau Morotai ke PT. SMI kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Morotai, Ode Ari Junaidi.
“Yang PU kelola itu ada paket jalan, infratruktur di CBD, saya masjid raya, Oukumene dan beberapa soal jalan tapi saya agak lupa lupa dia pe nilai pagu,” aku Ode.
Walau begitu, Ia mengaku bahwa anggaran pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional yang diketahui jelas adalah proyek pembangunan masjid raya dan gedung Oukumene.
“Tapi kalau dua bangunan itu (masjid raya dan Oukumene), kurang lebih 40 miliyar lebih, tapi yang jalan saya lupa pagunya,” ungkapnya.
Ditanya, soal data total anggaran pinjaman bisa didapatkan di mana?, Dirinya meminta agar mengkonfirmasi ke Dinas Keuangan.
“Silahkan data total bisa di keuangan, dorang ada data realisasi, paket yang masuk melalui dana PEN,” pintanya.
Terkait pengelolaan anggaran pinjaman 100 miliiar itu terungkap ketika Ramlan Drakel, sewaktu masih menjabat sebagai Kadis PU Morotai, di hadapan komisi III DPRD Morotai beberapa waktu lalu mengaku bahwa anggaran PEN yang dikelola PUPR Morotai tahun ini sebesar Rp 100 miliiar lebih. Paling banyak digunakan untuk pembangunan jalan.
“Yang paling besar itu jalan sekitar hampir Rp 60 miliar, terus untuk Islamic Center Rp 9 miliar, terminal Rp 2,4 miliar, pembangunan tribun (stadion) Rp 1,7 miliar, Masjid Raya Rp 35 miliar. Jadi PUPR untuk pembangunan itu kurang lebih Rp 100 miliar lebih,” rincinya. (lud)