Reporter : Risno Kimhai
WEDA, AM.com–Kekosongan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) sejak pengundural Basri Amal beberapa waktu lalu. Akhirnya, Senin (14/05/2018), melalui surat keputusan (SK) nomor : 821.2/KEP/214/2018, bupati Edi Langkara yang didampingi wakil bupati Halteng Abd. Rahim Odeyani melantik dan mengambil sumpah jabatan, asisten III, Husen Nurdin sebagai Sekretaris Daerah di Aula Kantor Bupati.
Bupati Halteng dalam sambutannya mengatakan, jabatan penjabat Sekda sesungguhnya mempunyai peran yang sangat penting, berkewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan, serta membina hubungan kerja dengan dnas, lembaga teknis dan unit pelaksana lainnya.
Ia menuturkan, bahwa penjabat Sekda yang telah diangkat untuk melaksanakan tugas dan fungsi pembina utama aparatur sipil diangkat susuai dengan ketentuan pasal 214 Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penjabat Sekretaris Daerah. “Penjabat Sekretaris Daerah diangkat untuk melaksanakan tugas Sekretaris Daerah yang berhalangan melaksanakan tugas karena terjadi kekosongan,”terangnya.
Ia menuturkan, pengunduran diri Basri Amal, sebagai sekretaris daerah, pada tanggal 11 April 2018 lalu dan ditindaklanjuti dengan SK bupati tentang pembebasan jabatan Sekretaris Daerah pada tanggal 16 April 2018.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah, saya menyampaikan penghargaan dan Terimakasih yang tulus kepada saudara Ir. Basri Amal, MM dan Isteri serta keluarga besarnya, yang selama 10 (sepuluh) Tahun dengan segenap suka dan duka mengabdi di Halmahera Tengah sebagai Sekretaris Daerah,”imbuhnya.
Meski begitu, ia berharap agar kedepnya kinerja dapat dioptimalkan beberapa bulan kedepan guna melanjutkan agenda dan program kegiatan pemerintah daerah dalam mewujudkan Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.
Oleh karena itu mari terus kita kembangkan koordinasi yang lebih produktif, kita harus saling berkomunikasi tanpa jarak. “Jangan kita berpikir sendiri, bartanya sendiri, menjawab sendiri yang akhirnya salah sendiri,”tutupnya.
