Reporter : Diman Umanailo
TERNATE, AM.com–Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha Ternate siap berangkatkan 565 mahasiswa di 3 (tiga) kabupaten/kota. Keberangkatan mahasiswa dari 10 program studi ini untuk menunjukan nilai kreativitas dimasyarakat dalam Kulia Kerja Nyata (KKN).
Ketua panitia KKN Sufri Saleh mengatakan, pelepasan mahasiswa KKN angkatan pertama tahun 2018 oleh kampus STKIP Kie Raha Ternate dalam perananya. Sehingga itu, pelepasan yang akan dilakukan agar bisa menjaga nama baik kampus, karena mahasiswa saat di lapangan harus bersama masyarakat untuk membangun desa dan kelurahan dari hasil pembuatan monografi desa dan pos baca saat dilapangan. “Maka dari itu Ketua STKIP Kie Raha Ternate mengeluarkan surat keputusan No, 1724/A.K.XII/2017, Tentang Pelaksanaan Kulia Kerja Nyata (KKN) Tahun Ajaran 2017-2018,”kata Sufri saat menyampaikan laporan pelepasan mahasiswa, Sabtu (10/02/2018).
Disebutkan, peserta mahasiswa KKN tersebut akan difokuskan di tiga kabupaten/kota yakni kabupaten Kepulauan Sula (Kepesul) tepatnya di kecamatan Sulabesi Tengah, kabupaten Halmahera Barat (Balbar) tepatnya kecamatan Jailolo Selatan, dan kota Tidore Kepulauan di kecamatan Oba Selata dan kecamatan Oba.
“Dari masing-masing tempat yang sudah ditetapkan mahasiswa KKN di kabupaten/kota berjumlah 565 mahasiswa dari 10 jurusan program studi, Prodi Pendidikan Sejarah, Prodi BHS Indonesia, Prodi Pendidikan Biologi, Prodi Pendidikan Olahraga, Prodi pendidikan Mate-Matika, Prodi PGSG, Prodi Pendidikan BHS Inggris, Porodi Pendidikan Gografi, Prodi Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Fisika.dari 10 program studi ini akan di berangkatkan atau pelapasan pada tanggal 10 februaridan penarikan pada tanggal 7 Maret,”paparnya.
Sementara itu, ketua STKIP Kie Raha Ternate, H. Siddiq Dero Siokona dalam sambutannya mengharapkan, sebagai Ketua STKIP kepada mahasiswa yang akan melaksanakan KKN kiranya selalu membangun hubungan yang baik dengan masyarakat dan selalu menjaga nama baik almamater. Karna dengan mengikuti kegiatan KKN ini mahasiswa di harapkan akan memperoleh pengalam hidup bermasyrakat dan dapat menerapkan pengetahuan akadenik.
“Sebab, keberhasilan program kegiatan tersebut diukur dari sejaumana mahasiswa mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif solusinya, komunikasi, dan kordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusinya,”terangnya.