BOBONG, AM.com – Dalam rangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 di Halmahera Barat, kegiatan Orom Sasado atau makan adat menjadi salah satu momen paling berkesan sekaligus menjadi wadah memperkenalkan budaya masing-masing daerah di Maluku Utara yang kaya dan beragam.
Acara Orom Sasado tahun ini memiliki keunikan tersendiri. sebab, seluruh peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat sesuai dengan asal daerah masing-masing. Ketentuan ini tidak hanya memperkuat nuansa budaya, tetapi juga menjadi ajang edukasi dan ekspresi identitas kultural Masyarakat Maluku Utara.
Tim Penggerak PKK Kabupaten Pulau Taliabu sendiri, menampilkan dua pakaian adat dari suku Kadai Mangawa dan dari suku Mange dan Siboyo.
Ketua TP-PKK Kabupaten Pulau Taliabu, Ny. Surati Ode Yasir, yang mengenakan pakaian adat perempuan dari suku Kadai Mangawa.
Busana tersebut merupakan pakaian adat pengantin perempuan khas Taliabu Timur, yang sarat makna dan filosofi. Mahkota yang dikenakan beliau terbuat dari kayu pohon capilong, diambil dan diolah secara khusus oleh masyarakat asli Taliabu melalui proses tradisional yang diwariskan turun-temurun.
Sementara itu, Ibu Yustina Dagasou Lufu, mengenakan pakaian adat perempuan dari suku Mange dan Siboyo. Kombinasi busana tersebut mencerminkan kekayaan budaya dan keberagaman etnis yang ada di Pulau Taliabu, sekaligus menunjukkan peran perempuan dalam menjaga dan meneruskan tradisi leluhur.

Ketua TP PKK Kabupaten Pulau Taliabu, Surati Ode Yasir, menyampaikan bahwa TP-PKK Kabupaten Pulau Taliabu berkomitmen dalam melestarikan warisan budaya lokal.
“Dengan mengenakan pakaian adat, kita tidak hanya tampil indah secara visual, tetapi juga menunjukkan rasa bangga terhadap akar budaya Taliabu,” ujarnya.
HKG ke-53 tahun ini mengusung semangat “Bergerak Bersama PKK mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia emas ”, dan Orom Sasado menjadi wujud nyata dari semangat tersebut, menggabungkan nilai tradisi, solidaritas, dan pembangunan keluarga berbasis budaya lokal.



