spot_imgspot_img

Dorong IJD Melalui DPR RI, Upaya Sashabila Mus Dalam Menggenjot Percepatan Pembangunan di Taliabu

BOBONG, AM.com – Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Sashabila Widya L. Mus, terus bergerak mencari dukungan demi mempercepat pembangunan infrastruktur dasar di daerahnya.

Kali ini, Bupati Sashabila menyerahkan langsung proposal pembangunan jalan dan jembatan kepada Irine Yusiana Roba Putri, anggota DPR RI Komisi V, Selasa (30/09/2025) di gedung nusantara 1 DPR RI di Jakarta siang tadi.

Dalam proposal tersebut, Pemkab Taliabu memaparkan kondisi infrastruktur yang masih jauh dari memadai. Data ruas jalan kabupaten yang mencapai 466,66 km, namun hanya 146,53 km atau 31,4 persen yang sudah beraspal dalam kondisi baik. Sementara itu, sekitar 320,13 km atau 68,6 persen masih berupa jalan tanah dengan kondisi rusak.

Untuk infrastruktur jembatan, dari total 150 titik dengan panjang keseluruhan 3.182,50 meter, baru 72 unit (1.098,5 meter) atau 34,5 persen yang terbangun. Sisanya, 65,5 persen atau sepanjang 2.084 meter, belum tersentuh pembangunan.

“Kondisi ini sangat menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi hasil produksi. Dengan fiskal daerah yang sangat terbatas, kami membutuhkan dukungan pemerintah pusat dan DPR RI agar pembangunan infrastruktur bisa dipercepat,” kata Sashabila.

Bupati Sashabila menjelaskan, pihaknya telah mengajukan usulan pembangunan melalui skema Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah 2025. Dari total usulan senilai Rp287 miliar lebih, dua ruas jalan dan dua jembatan kini telah masuk tahap pembahasan di tingkat pusat.

Dua ruas jalan yang diusulkan adalah Jalan Kramat Beringin sepanjang 6,9 km dengan anggaran Rp29,4 miliar, dan Jalan Lede – Todoli sepanjang 10,9 km dengan anggaran Rp57,4 miliar. Sementara itu, dua jembatan yang ikut dibahas yaitu Jembatan Beringin 2 dan Jembatan Kasango 1, masing-masing sepanjang 15 meter.

“Dari empat ruas jalan dan sembilan jembatan yang kami ajukan, sementara hanya dua ruas jalan dan dua jembatan yang diteruskan ke tahap pembahasan pusat karena adanya batasan plafon anggaran maksimal Rp100 miliar untuk setiap daerah,” jelas Bupati.

Selain melalui Inpres, Pemkab Taliabu juga telah mengajukan pembangunan sejumlah jembatan gantung ke Kementerian Pekerjaan Umum. Ada 13 titik prioritas dengan total panjang 1.220 meter yang tersebar di Kecamatan Taliabu Barat, Taliabu Utara, Tabona, dan Taliabu Selatan.

Beberapa di antaranya adalah Jembatan Air Likitobi (150 meter), Jembatan Air Mananga (120 meter), Jembatan Air Wayomiha (250 meter), dan Jembatan Air Lifumo (80 meter). Hingga kini, permohonan tersebut masih menunggu tindak lanjut pemerintah pusat.

Menurut Sashabila, Pulau Taliabu memiliki banyak potensi unggulan, seperti perkebunan kelapa seluas 13 ribu hektare, kakao 3.769 hektare, cengkeh 1.561 hektare, pala 1.472 hektare, serta potensi besar pada sektor perikanan, budidaya rumput laut, dan pertambangan biji besi.

Selain itu, potensi wisata bahari, budaya, dan ekonomi kreatif juga sangat menjanjikan. Namun, keterbatasan akses membuat potensi tersebut belum tergarap optimal.

“Pembangunan jalan dan jembatan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal membuka isolasi desa, memperlancar distribusi hasil produksi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini juga bagian dari memperkuat peran strategis Taliabu di tingkat lokal, regional, maupun nasional,” tegas Bupati.

Melalui proposal yang diserahkan tadi, Bupati Taliabu berharap DPR RI dapat membantu memperjuangkan agar Taliabu mendapatkan porsi anggaran yang memadai dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

“Dukungan DPR RI sangat kami butuhkan. Kami percaya dengan kolaborasi pusat dan daerah, percepatan pembangunan di Taliabu bisa terwujud, sehingga manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” pungkas Sashabila.

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL