BOBONG, AM.com – Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu, untuk meningkatkan dan mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat Taliabu yang ditandai dengan relokasi Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong tipe C telah mendapat persetujuan dan dukungan penuh Kementerian Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia.
Dukungan Kemenkes terkait Relokasi pembangunan RSUD Bobong tersebut dicapai setelah Bupati Sashabila Mus didampingi Kadis kesehatan, Kuraisia Marsaoly berkunjung langsung ke kantor kementerian kesehatan baru baru ini.
Bahkan, relokasi Pembangunan RSUD bobong dari yang sebelumnya di Ratahaya dan di alihkan ke Kawasan Alun-Alun HKG di Depan kantor DPRD Taliabu itu pun di dorong oleh pemprov Malut.
Kepada Aspirasimalut.com, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly menegaskan bahwa permohonan pindah lokasi pembangunan RSUD Bobong telah mendapat restu kementerian kesehatan Republik Indonesia melalui beberapa kali pertemuan.
“Alhamdulillah, semua tahapan sudah dilaksanakan dan fix 100 persen pemindahan Pembangunan dilokasi pembangunan RSUD bobong yang baru yaitu di Depan kantor DPRD atau di Alun-Alun HKG bobong. Perihal pengusulan pemindahan RSUD Tipe C bobong di kemenkes itu juga bersama-sama dengan Gubernur, ibu Sherly” Beber Kuraisia kepada Aspirasimalut.com. Rabu (23/07/2025).
Bahkan Persetujuan menkes telah dilakukan dalam bentuk penandatanganan kesepakatan bersama antara kemenkes dan pemerintah kabupaten Pulau Taliabu, PPK dengan melibatkan konsultan pengawasan dan juga Rekanan PT WIKA.
Kuraisia menuturkan, alasan pemindahan RSUD tipe C tersebut adalah untuk memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan, terutama fasilitas kesehatan rujukan.
Dimana kata dia, selama ini masyarakat yang hendak berobat di RSUD Bobong yang berlokasi di Ratahaya mengalami banyak kendala, terutama transportasi juga fasilitas jalan dan jembatan yang tidak memadai.
Parahnya lagi, keberadaan rumah sakit di Kawasan Ratahaya selama ini belum di barengi dengan kreativitas masyarakat terutama pedagang di seputar rumah sakit sehingga keluarga pasien dari luar bobong tak sedikit yang mengeluh karena sulit menjangkau pasar atau apotek yang berada jauh dari kawasan RSUD. Kondisi ini lebih terasa sulit lagi bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan saat mendampingi pasien.
Untuk itu, seiring status pemindahan RSUD tipe C Bobong sudah mendapat restu Kemenkes, maka ia meminta agar tidak ada lagi polemik yang justru membingungkan publik.
“Jadi saya mohon teman-teman tidak menimbulkan bahasa polemik baru karena sudah fix kami telah mendapatkan persetujuan dari kementrian kesehatan dan telah ditandatangani dokumen persetujuan” akuinya
Lebih lanjut, disentil terkait proges pekerjaan proyek rumah sakit tersebut kata dia saat ini telah memasuki tahapan mobilisasi material, di rencanakan Agustus mendatang akan dilakukan pemasangan tiang pancang, sementara perampungan bangunan RSUD tipe C tersebut di targetkan bakal rampung dan akan bisa diresmikan awal 2026 mendatang.
“Sekarang masi tahapan mobilisasi material, ditargetkan awal Agustus nanti telah dimulai melakukan pemasangan tiang pancang. Targetnya Rampung awal 2026 , dan insya Allah awal 2026 sudah langsung bisa di resmikan” tandasnya.



