BOBONG, AM.com – Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Aliong Mus diduga menghindari massa aksi dengan melakukan kunjungan ke wisata alam Telaga Likitobi yang terletak di Desa Holbota, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu.
Meski kunjungan wisata alam tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan HKG, namun patut diduga jika kunjungan tersebut merupakan taktik Aliong Mus untuk menghindari massa aksi yang melakukan demonstrasi, Senin (30/10/2023).
Bagaimana tidak, agenda kunjungan wisata alam tersebut tidak sesuai dengan rundown yang telah ditetapkan panitia pelaksana Hari Kesatuan Gerak PKK ke-51.
Seharusnya, kunjungan ke wisata alam tersebut baru akan dilaksanakan pada Rabu (01/11/2023) sesuai dengan jadwal kegiatan yang ditetapkan.
Hal itulah yang membuat DPC Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Pulau Taliabu yang menggelar aksi unjuk rasa geram dan menyebut Aliong Mus sebagai pengecut.
Pasalnya, aksi yang digelar didepan alun-alun kota Bobong sebagai vanue utama pelaksanaan HKG itu berpapasan dengan kendaraan dinas milik Bupati Pulau Taliabu yang langsung menerobos kerumunan massa aksi dan langsung menuju ke arah selatan menuju ke tempat wisata Telaga Likitobi.
“Aliong Mus itu pengecut karena tidak berani berhadapan dengan massa aksi yang melakukan unjuk rasa,”tegas Lisman, Ketua DPC GPM Pulau Taliabu dalam orasinya.
Aksi yang dilakukan oleh DPC GPM Taliabu itu terkait dengan gaji honorer dan tunjangan aparat desa yang sampai saat ini belum dibayarkan oleh Pemerintah Daerah
“Selain itu kita juga mendesak Bupati Pulau Taliabu untuk menjelaskan terkait pinjaman daerah sebesar Rp. 115 miliar,”teriaknya.
Massa aksi kemudian melanjutkan unjuk rasa ke Gedung DPRD Pulau Taliabu.