TERNATE, AM.com-Gabungan Aliansi Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) Bersatu kembali menggelar aksi unjuk rasa.Tidak seperti sebelumnya, aksi kali ini sasaran langsung tepat di depan kediaman Putra Gubernur Maluku Utara, yakni Muhammad Thoriq Kasuba di Kelurahan Tanah Tinggi pada, Selasa (23/5/2023).
Pasalnya Gubernur ketika saat yang bersamaan sedang berada di rumah putranya tersebut.
Diketahui aksi yang dilakukan tidak lain, masalah pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoerie (RSUD CB) Ternate yang merupakan salah satu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berhutang obat-obatan yang berakibat pemutusan pelayanan obat dari Kimia Farma. Ini meneyebabkanji pasien kesulitan obat.
Dalam unjuk rasa tersebut, massa aksi menemui Gubernur Maluku Utara untuk melakukan hearing terbuka terkait permasalahan RSUD CB Ternate.
Di hadapan massa aksi Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba mengungkapkan, terkait masalah ini Pemprov sudah berusaha secepatnya diselesaikan.
“Jadi, dari semua pihak kata dia, baik itu Inspektorat maupun BPKP semua sudah turun tangan,”ungkap Gubernur.
Gubernur bahkan bersumpah siapapun yang menggelapkan uang itu umurnya tidak panjang.
“Kalau kita makan satu rupiah saja, bayar gubernur atau Sekda mudah-mudahan jangan mereka punya umur panjang,”ucapnya.
Karena KediamanPutranya berdekatan dengan RSUD CB Ternate, sehingga Gubernur meminta massa aksi agar tidak terlalu berteriak. Sebab, ada sejumlah pasien yang sedang sakit dirawat di dalam RSUD CB Ternate.
“Saya sudah tidak mampu, saya minta kepada Allah sebagai pemilik langit dan bumi bahwa penyakit orang sakit semua kalian yang tanggung jawab. Kalau itu yang kalian (pendemo) tanggung jawab, maka pasien rumah sakit punya penyakit bakal sampai kepada kalian semua,”kesalnya.
Terpisah, Koordinator aksi, Isnain N. Bailussy usai bertemu dengan gubernur mengatakan, pihaknya sangat menghargai bahwa gubernur sudah cukup berusaha.
“Kita juga tahu bahwa pak gubernur sampai marah-marah kepada dewan pengawas (Dewas) dan direktur rumah sakit,” Sentilnya.
Meski begitu, lanjut Isnain, pihaknya juga mau melapor, jangan sampai informasi yang didapatkan oleh gubernur itu hanya laporan yang baik-baik dan bagus-bagus. Yang penting gubernur punya hati senang, padahal masih banyak masalah.
“Pak gubernur jangan terlalu dengar laporan yang bagus-bagus. Pak Sekda, Karo Keuangan dan Kadis Kesehatan mereka punya laporan juga bisa jadi tidak betul,”tandasnya.
Direktur RSUD CB dr Alwia Assagaf menuturkan, kalau memaang OKP didalamnya termasuk KNPI benar- benar peduli terhadap masalah di RSUD alngka baiknya tidak melakukan aksi tetapi bisa melakukan audensi.
“Kami terbuka saja dengan segala organisasi kemasyarakatan yang ingin menanyakan tetapi jangan dengan kekerasan karena rumah sakit juga salah satu tempat vital yang tidak bisa ada keributan,”ungkapnya.