SOFIFI, AM.com – Mencuatnya dugaan rekening “seluman” milik Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Busorie (RSUD CB) Ternate ke publik, dan dibeberkan pada aksi unjuk rasa yang digelar oleh gabungan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), Senin (08/05/2023) membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara, berencana melakukan penelusuran dan mengarah pada pembentukan Panitia Khusus (Pansus) hak angket.
Pasalnya sesuai informasi yang dihimpun media ini, dugaan rekening siluman tersebut atas perintah pejabat Pemprov Malut untuk kepentingan pribadi. Dimana ada dua rekening dengan total masing-masing berjumlah Rp 5 miliar dana talangan itu kemudian dipindah bukukan (pinbuk) ke rekening resmi RSUD Chasan Boesoroe Ternate.
Ketua Pansus Optimalisasi Pengelolahan Keuangan Daerah (OPKD) Ishak Naser menjelaskan, saat ini jumlah utang Rp 16 miliar yang disebut manajemen RSUD CB Ternate itu masih sepihak, dan masih membutuhkan audit yang dilakukan lembaga kompoten dalam hal ini BPK agar diketahui pasti jumlah hutang.
Ishak Naser mengakui, Pansus juga sebelumnya kaget ketika melakukan pertemuan dengan BPJS Ternate adanya utang RSUD CB Ternate. Padahal pihak BPJS setiap bulan telah mengeluarkan uang muka sebelum klaim diajukan RSUD CB Ternate.
Dikatakan, informasi BPJS sejak Oktober kemarin dimana kebutuhan RSUD CB Ternate per bulan Rp 10 miliar, BPJS tanpa menunggu klaim masuk lanngung menyetor uang muka Rp 5 miliar.
“Jadi semua obat telah dibayar BPJS, dimana misalkan klaim RSUD sekitar Rp 10 miliar, pihak BPJS langsung membayar uang muka tanpa menunggu klaim RSUD masuk,”ungkap Ishak pada Selasa (9/05/2023).
“Ada sedikit perbedaan data yang menurut kami ini sebuah keanehan yang perlu kita mendalami bahkan kami lihat kalau ini tidak bisa kita terima secara gamblang mau tidak mau kita harus tingkatkan ke level panitia angket agar penyelelidikan lebih jauh,”ungkapnya.
Menurutnya, untuk sementara Pansus mengindikasikan adanya perbedaan data dan mengarah indikasi pada penyalaguaan wewenang dan Pansus juga mendapatkan informasi adanya rekening siluman.
“ini yang perlu kita telusuri kalau kalau memang itu benarnya adanya, lebih efektif kalau melalui hak angket supaya diberi hak penyelidikan supaya efektif menbongkar kasus ini. Tapi kita belum sampai ke tingkat itu, cuman kemungkinan mengarah ke sana,”tandasnya.