SOFIFI, AM.com – Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menyangkut pemahaman aplikasi dengan adanya penambahan menu baru sehingga Badan Pengelolahan Keuangan dan Aset Darrah (BPKAD) provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Bimbingan Teknik (Bimtek) tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah Republik Indonesia (SIPD-RI) Se-Provinsi Maluku Utara Tahun 2023.
Sebagaimana diketahui dalam rangka mendukung Pengelolaan Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah meluncurkan aplikasi untuk memudahkan proses perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pendapatan, dan akuntansi pelaporan yaitu aplikasi SIPD kini belum lama ini telah dilounching SIPD yang baru yakni SIPD-RI.
Dimana SIPD-RI adalah jembatan yang menghubungkan antara pemerintah daerah (Pemda) dengan Sistem Satu Data Indonesia.
selain itu, SIPD RI merupakan penyempurnaan atau generasi baru dari aplikasi sebelumnya yang bernama SIPD. Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi penghubung antara konsep transformasi digital Pemda ke dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Kepala BPKAD provinsi Maluku Utara melalui Kabid Anggaran, M. Zakir Abdulrahmam menuturkan, SIPD RI ini baru dilounching belum lama ini. Namun sebenarnya sama saja dengan yang lama hanya saja ada modefikasi menu-menu baru yang saat ini namanya SIPD-RI dari yang sebelumnya hanya SIPD.
Zakir mengatakan, SIPD RI ini masih baru sehingga perlu ada pemahaman terkait dengan aplikasi baru.
Menurutnya, BPKAD melihat pentingnya dilalukan Bimtek karena butuh pemahaman terkait dengan sistem baru ini.
“Makanya kita buat kegiatan Bimtek SIPD-RI yang mengundang dirjen keungan daerah”,Kata Zakir di Bella Sahid Hotel Ternate, Sabtu (11/03/2023).
M. Zakir mengatakan, Bimtek ini renacanya dilaksanakan selama dua hari. hari ini gambaran umum tentang SIPD-RI dan pada hari Minggu besok prakteknya, bagaimana mengaplikasikan SIPD RI dengan narasumber dari Kemendagri.
Ia menyebutkan, Bimtek SIPD ini diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari BPKAD, Bappeda, ULP dan Bapenda.
Zakir mengaku, pentingnya dalam Bimtek dilakukan praktek mengaplikasikan SIPD-RI karena ada menu baru yang perlu di sosialisasikan sehingga ini sangat penting.
“Tadi banyak keluhan dari Kabupaten/Kota tentang pengaplikasiannya ada beberapa kendala yang perlu dituntaskan dan username ada di Kemendagri sehingga pada saat ada kesalahan ketika mau perbaiki harus ke pusat dulu,”ungkapnya.
Karena itu,Kata Zakir, harus ke pusat untuk perbaiki karena username tidak ada disini namun ada di Kemendagri.
Problem itu yang harus dijawab SIPD ini baru mulai diaplikasikan sejak tahun 2021 sehingga banyak yang perlu di perbaiki. Selain itu SDM juga perlu ditingkatkan. “Makanya besok itu prakteknya sehingga ada pemahaman yang mendalam,”ujarnya.
Ia berharap dengan Bimtek SIPD yang diselenggarakan ini sesuai harapan Presiden Jokowidodo dapat mengintegrasikan atau
menghubungkan informasi menjadi satu data Data Indonesia itu tercapai sehingga informasi keuangan daerah bisa terpantau dari pusat yang selama ini kabupaten /Kota mennggunakan aplikasi tersendiri tidak terpantau oleh pemerintah pusat pada saat pelaksanaan APBD.
Sebelumnya, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri A. Fatoni dalam pemaparannya menyampaikan terkait Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur terutama implikasi terhadap orgnanisasi dan SDM.
Ia juga mengungkapkan, membangun SDM yang unggul dimulai dari pola pikir dalam menentukan cara kerja. Selain itu dirinya juga mengingatkan masalah utama yang sering terjadi dalam organisasi baik yang bersifat privat maupun publik.
“Masalah utamanya sering kita istilahkan dengan 3 K yakni Kompetensi, Komitmen dan kekompakan,”Tambahnya
Ia juga berharap setiap stakeholder agar terus menudukung kolaborasi sehingga memperoleh tujuan bersama. (ADV)