Reporter: Nai Am
SANANA,AM.com– Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kecamatan Sulabesi Tengah, Sulabesi Timur, dan Sulabesi Selatan telah melakukan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) semester genap dengan tema, “Menyongsong Transformasi Kurikulum Melalui Pemanfaatan Platform Digital Menuju Sula Bahagia,”. Sabtu, (7/1/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Aula SMP Negeri 1 Sulabesi Tengah selama dua hari itu, bertujuan untuk membentuk tenaga pendidik, serta guru mata pelajaran dapat melakukan perubahan Kurikulum 13 menuju Kurikulum Merdeka Belajar.
“Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, kita sebagai insan pendidikan yang berperan dalam mencerdaskan anak bangsa, harus mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi, terutama perubahan kurikulum. Masih banyak tenaga pendidik yang belum mampu menguasai diri dalam perkembangan ilmu dan teknologi, apalagi dengan transformasi kurikulum yang saat ini, masing-masing satuan pendidikan belum dapat melaksanakan perubahan tersebut,” ungkap Ketua Panitia MGMP, Hajum Sanaba dalam sambutannya.
Hajum berharap, setelah mengikuti kegiatan MGMP, guru-guru dapat mengaplikasikan di satuan masing-masing pendidikan.
“Untuk itu, diharapkan dalam kegiatan ini, kita sebagai insan pendidikan, kurikulum mudah dilaksanakan di satuan pendidikan masing-masing,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Sula, Maulana Usia melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Suryani Gailea menyampaikan, keberadaan MGMP sebagai asosiasi atau himpunan guru memegang peranan strategis untuk meningkatkan dan memperkuat kompetensi guru melalui diskusi dan pelatihan.
“Peran utamanya adalah memfasilitasi guru dalam bidang studi yang sama dalam bertukar pendapat dan pengalaman. Tentunya MGMP menjadi forum atau wadah yang memfasilitasi berkumpulnya guru mata pelajaran yang sama untuk mengembangkan profesionalitas kerja guru yang efektif,” jelasnya.
Suryani pun berharap, guru-guru terus membangun komitmen untuk melihat generasi bangsa. Sebab sukses dan tidaknya generasi, terletak dari didikan seorang guru.
“Semoga guru-guru yang mengikuti kegiatan ini, mampu menciptakan pembelajaran yang nyaman kepada siswa, agar pendidikan di Kepulauan Sula menjadi lebih baik dan berkompetitif,” tutupnya. (Am)