SOFIFI, AM.com – Reformer PKN Tingkat I, angkatan LIV LAN RI, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Drs. Samsuddin A Kadir menggagas sebuah project leader berjudul KAPITA atau Kolaborasi Antar Pemerintah Tiga Daerah.
Gagasan ini menyasar tiga daerah yaitu Kota Ternate, Kota Tidore Kepualauan (Tikep) dan Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), yang fokusnya pada sektor Pariwisata, Kelautan, dan Pertanian.
Dalam rangka mendengar masukan serta tanggapan dari pihak lain, Sekprov selaku Reformeer menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi Antar Pemerintah Tiga Daerah, bertempat di Royal Resto Ternate, Selasa (8/11/2022).
FGD ini secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Abuhari Hamzah mewakili Gubernur KH. Abdul Gani Kasuba yang berhalangan hadir, serta di pandu oleh Kepala Balitbangda Malut, Mulyadi Wowor.
“Kegiatan ini telah mendapat dukungan yang baik, oleh karena itu saya berharap pada FGD tingkat Provinsi ini semua dapat mendukung, memberikan masukan, saran dan pendapat yang objektif sehingga bisa memperkuat project leader Sekretaris Daerah,”ungkap Gubernur melalui Staf Ahlinya
Sementara itu Sekertaris Daerah Drs.Samsuddin A.Kadir sebagai Projet leader memaparkan bahwa kolaborasi berarti saling menutupi kekurangan, saling menggabungkan kekuatan untuk mensejahterakan masyarakat Maluku Utara.
Kapita diartikan sebagai pemimpin, kapita juga merupakan kepanjangan dari kerja sama antara pemerintah tiga daerah, kapita juga nantinya didorong sebagai sebuah sistem informasi.
Sebelumnya, reformer juga ptelah melakukan FGD di tiga daerah yang menjadi lokus yakni Halbar, Ternate dan Tidore dengan beberapa kesimpulan yang dilakukan dalam FGD sebelumnya yaitu yang pertama adalah Sekertariat yang fungsi untuk mengkoordinasikan tiga daerah.
Kemudian kedua yaitu konsolidasi untuk selalu bekerja sama dan berkolaborasi sehingga bisa menjaga kapasitas masing-masing daerah. Ketiga adalah regulasi, karena dalam aparatur ada aturan perundang-undangan yang aktif dan peraturan perundang-undangan apartur yang pasif.
“Sehingga apapun yang dilakukan harus berdasarkan peraturan dan perundangan-undangan,”ujar Samsuddin
Disamping itu membangun relasi dengan pihak swasta, sebab kata Sekprov swasta lebih efesien dalam bekerja dan mendatangkan keuntungan dimana keuntungan yang sama dilkukan oleh pemerintah.
Kemudian, model pelayanan yaitu model pilihan pelayanan publik terpadu dan pasar/market di wilayah kota ternate, serta perkembangan infrastruktur pembangunan dermaga, jalanan/akses, kemudian ketujuh peningkatan fasilitas dalam produksi dan pemasaran di 3 sektor 1C 4P.
Selain itu, melalui program ini juga dapat mengembangkan lahan dalam meningkatkan produksi terutama komoditi unggulan di 3 daerah, pengembangan kapasitas SDM di 3 sektor perikanan, pertanian dan parawisata.
“Kita akan memperkuat branding KAPITA untuk posisi pasar kedepan, juga pemasaran produk setelah panen, menjamin kestabilan harga produk (satu harga), aspek-aspek dalam meningkatkan ekspor dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas, serta kerja sama 3 daerah dengan membuat paket liburan, acara/event (komunitas),”imbuhnya
Forum Group Discussion Kapita ini juga diikuti oleh, Kepala perwakilan Bank Indonesia Malut, Mewakili BPS Malut, Mewakili Kepala RRI Ternate, Dekan Pertanian Unkhair Ternate, Pimpinan OPD lingkkp Pemprov Malut, Kadis Pertania Kota Ternate, Kadis Parawisata Halbar, mewakili Kadis Parawisata Kota Tidore Kepulauan.