Reporter: Nai Am
SANANA,AM.com-Siapa yang tidak ingin sukses untuk meraih impian? Semua orang terlahir dan besar karena impian. Meskipun terkadang, impian tidak sejalan dengan harapan yang diinginkan. Yang jelas, untuk meraih apa yang diinginkan, tidak hanya dengan harapan semata. Namun yang terpenting ialah bekerja keras, mencoba, dan berdoa.
Februari 2017 lalu, seorang pemuda asal Desa Fagudu, Kecamatan Sanana, rela meninggalkan keluarga dan kampung halaman menuju Ibu Kota (Jakarta). Semua yang dilakukan, lantaran ingin mencari pengalaman baru, yang hanya bermodalkan keberanian diri sendiri, dan ajakan seorang teman pada salah satu latihan cabang olahraga bela diri.
Irman Teapon, namanya. Pemuda kelahiran Sanana, 08 Juli 1993, anak ke empat dari enam orang bersaudara. Ia punya giat tersendiri dalam menggeluti dunia bela diri, yaitu Muay Thai yang merupakan seni bela diri asal Thailand.
Kepada aspirasimalut.com, Irman menceritakan, awalnya tidak ada motivasi apa-apa. Hanya sekedar mengikuti latihan biasa, kemudian ada kesempatan untuk bertanding.
“Yang memberi tahu Muay Thai itu teman saya, Fikri Alhamed, pemuda Desa Falahu. Saya tidak ada motivasi apa-apa. Saya cuma latihan biasa-biasa, lama-kelamaan, ikut tanding,” ungkapnya. Rabu, (26/10/2022).
Alhasil, Irman berhasil memperoleh kemenangan. Dari situ, Irman lebih semangat dan terus berlatih dalam ilmu bela diri Muay Thai.
Diketahui hingga saat ini, Irman sudah bertanding 7 kali. 6 kali menang, dan 1 kali kalah di pertandingan ke empat. Sekarang, Irman berhasil mendapatkan tiket menuju final setelah mengalahkan lawannya, Gedion Manurung asal Medan, dalam ajang Underground Figh Indonesia 2022 yang digelar oleh KX Kicboxing Profesional Indonesia.
“Sementara jadwal final belum tahu secara pasti, tetapi kemungkinan besar Desember atau Januari baru bertanding.” katanya.
Selaku putra Sula, lelaki yang biasa disapa dengan nama akrab Ir itu mempunyai harapan besar kepada generasi Sula, agar dapat menunjukkan prestasi, terutama prestasi yang ada di Ibu Kota.
“Saya berharap, generasi muda Sula berani unjuk gigi di Ibu Kota, dengan prestasi apapun itu. Sehingga berbagai kalangan tahu, bahwa ternyata generasi Sula banyak yang mempunyai prestasi,” pintanya.
Meskipun demikian, Ir mengaku tak mengira bisa sampai ke tahap ini. Dengan kata lain, tidak disangka-sangka.
“Saya tidak berpikir bisa sampai ke tahap ini. Saya jalani saja, dan terus nikmati. Kalah berarti harus latihan lebih keras, dan menang merupakan hasil dari latihan yang keras,” tutupnya penuh makna. (Am)