Reporter: Nai Am
SANANA,AM.com-Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula (Pemda Kepsul) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketpang) telah melakukan promosi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dalam rangka mencegah stunting serta menyambut Hari Pangan Sedunia ke-42 yang jatuh pada tanggal, 16 Oktober 2022 mendatang. Jumat, (13/10/2022).
Promosi pangan yang berlangsung di Istana Daerah tersebut, melibatkan tim penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 12 Kecamatan yang dapat mempresentasikan berbagai pangan lokal, yaitu pangan yang dikonsumsi oleh balita.
Bupati Kepsul, Fifian Adeningsi Mus menyampaikan, sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempercepat penurunan stunting, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Perpres ini merupakan payung hukum dalam rangka percepatan penurunan stunting yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018.
Perpres ini juga untuk memperkuat kerangka intervensi yang harus dilakukan mulai dari pusat sampai di daerah. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting 14 persen di tahun 2024 dan target pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 berdasarkan capaian di tahun
2024. Berdasarkan lima pilar percepatan penurunan stunting, akan disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mendorong dan menguatkan konvergensi antar program melalui pendekatan keluarga berisiko stunting.
Bupati memberikan apresiasi kepada Dinas Ketpang yang sudah menyelenggarakan kegiatan promosi pangan B2SA sebagai upaya pencegahan stunting di Kepsul.
“Saya mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini, serta menganjurkan agar tetap dilaksanakan di tahun berikutnya sebagai salah satu bentuk edukasi pola konsumsi bagi masyarakat sampai ke tingkat Desa,” pintanya.
Sementara Kepala Dinas (Kadis) Ketpang, Siti Hawa Marasabessy berharap, kegiatan promosi pangan B2SA bisa di promosikan di tingkat Desa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Menyambut Hari Pangan Sedunia, kita juga turut andil untuk memproduksi makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, vitamin, dan mineral. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, PKK tingkat Kecamatan bisa mensosialisasikan kepada tingkat Desa, khususnya Desa yang menjadi lokus stunting. Karena ini juga bagian daripada program pusat, sehingga Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Kesehatan berkolaborasi untuk sama-sama mengatasi masalah stunting di Kepulauan Sula,” imbuhnya. (Am)