TIDORE,AM.com – Masjid Nyili Gamtufkange adalah salah satu dari 3 masjid bersejarah di Kota Tidore Kepulauan, bersama masjid Kesultanan Tidore dan Masjid Baitul Makmur di Kelurahan Toloa.

Masyarakat Kelurahan Gamtufkange meminta agar masjid tersebut dipugar dan dijadikan cagar budaya. Hal ini disampaikan masyarakat pada kegiatan reses anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, dr. Haryadi Ahmad saat melakukan kegiatan reses malam tadi, Jumat (30/9/2022).

“Kami minta agar masjid Gamtufkange ini diperhatikan karena masjid ini memiliki nilai sejarah, sehingga perlu untuk dijadikan sebagai cagar budaya,” ungkap salah satu warga.

Menurutnya, jika masjid Kesultanan Tidore dikenal sebagai pusat syariah maka Masjid Nyili Gamtufkange sejak dulu dijadikan sebagai pusat tarekat.

“Masjid ini terakhir dipugar pada tahun 1990, sehingga saat ini sudah mulai bocor dan rusak, olehnya itu kami butuh bantuan pemerintah provinsi untuk memperhatikan masjid bersejarah ini,” ungkapnya.

Haryadi Ahmad yang didampingi oleh Kepala Kelurahan Gamtufkange, Hasanuddin Ismail dihadapan ratusan warga memberikan dukungan agar masjid Gamtufkange dapat dijadikan cagar budaya.

“Pada prinsipnya saya mendukung ini dijadikan cagar budaya, namun untuk menjadi cagar budaya ada prosedurnya, intinya saya mendukung,” ungkap politisi Partai Bulan Bintang ini.

Haryadi bilang, untuk usulan pembangunan atau pemugaran masjid yang disebut masyarakat sudah memasukan proposal permohonan bantuan sejak tahun 2019 lalu namun belum diperhatikan, akan dia perjuangan di provinsi.

“Insyaallah ini akan kita perjuangkan untuk dibantu oleh Pemprov, tapi harapannya pembangunan tidak mengubah bentuk aslinya tetap terjaga,” harapnya.