TERNATE,AM.com– Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HIMAPRO BASSINDO), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kie Raha Ternate sukses melakukan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang digelar selama tiga hari, yaitu dimulai pada tanggal, 16 sampai 18 September 2022.
LDK merupakan salah satu program tahunan yang berkaitan dengan pelatihan dasar tentang kepemimpinan HIMAPRO BASSINDO STKIP Kie Raha Ternate, tujuannya untuk membentuk karakter dan disiplin ilmu pengetahuan secara umum, dan khususnya Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Selain itu, kegiatan LDK tersebut, dilakukan dengan adanya dua sesi. Sesi pertama, dilakukan di dalam kelas yang meliputi berbagai materi, antara lain: Sejarah Lahirnya HIMAPRO BASSINDO, Manajemen Kepemimpinan, Tekper, Keperempuanan, Wirausaha, dan sebagainya. Sedangkan sesi kedua, dilakukan di luar kelas yang diisi dengan pengembangan minat dan bakat, kesenian dan sastra yang meliputi: Menulis Puisi, Membaca Puisi, Tarian, Paduan Suara, Drama, dan Pewara.
Ketua HIMAPRO BASSINDO, Sahrul Mododahi menjelaskan, LDK merupakan bentuk program hajatan tahunan pengembangan dengan tujuan memberikan pembekalan kepada para anggota baru HIMAPRO.
“LDK juga bertujuan untuk membangun kemandirian, rasa percaya diri, tanggung jawab, disiplin, serta menghormati orang lain. Saya berharap, kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan dampak positif terhadap sikap, perilaku, dan karakter yang baik kepada peserta LDK,” katanya penuh harap.
Sementara, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Agus Boriri menyatakan, LDK sangat penting untuk dilakukan. Sebagaimana tema yang di usung ”Menumbuhkan Kembali Afeksi Bahasa dan Sastra dalam Bingkai Marimoi Ngone Futuru”.
“ Nilai-nilai yang ditanamkan selama pelatihan, yang pasti nilai-nilai dasar positif seperti disiplin dan tanggung jawab, yang tentunya akan merubah pemikiran peserta LDK yang masih terbayang-bayang dalam diri mereka. Karena pada masa tersebut, mereka sedang berada dalam periode mencari jati diri. Itulah sebabnya, ada perlunya pelatihan seperti ini sebagai program tahunan,” ujarnya mengakhiri. (Bur/Am)