Reporter : Dirman Umanailo
TERNATE, AM.com – Pemerintah Kota Ternate bakal membangun pusat penyelam atau diving center di Kelurahan Faudu, Kecamatan Pulau Hiri. Pemerintah Kota (Pemkot) juga sudah mengalokasikan dalam APBD Induk 2022 sebesar Rp 195 Juta.
Bahkan Bappelitbangda dan Dinas PUPR sudah turun langsung ke lokasi. Rencana pembanugunan ini telah masuk tahap persiapan kontrak kerja.
Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan Pulau Hiri memiliki beberapa potensi wisata yang bisa dikembangkan dalah satunya diving center di Kelurahan Faudu.
Dilokasi itu terdapat objek Wisata Air Biru dan Fala Ici hingga Gura Mangofa. Gura Mangofa memiliki taman laut yang luar biasa. Keaneka ragaman laut ini memiliki gaya tarik tersendiri bagi orang-orang yang suka atau hobby diving.
“Kemudian Gurabala di Kelurahan Toma Jiko yang akan dijadikan sebagai penyangga untuk ke lokasi diving center,” kata Rizal pada Jumat (5/8/2022).
Lokasi diving center, lanjut dia akan disediakan pakaian diving atau alat pelengkap menyelam. Sehingga bisa disewa oleh pengunjung. Pengelolaan diving center ini menggunakan system community based tourism atau pariwisata berbasis komunitas. Artinya, pengelolaanya diserahkan ke pemuda Kelurahan Faudu.
“Ada pola pemberdayaan community based tourism yang diaktifasi oleh anak anak Faudu. Mereka yang akan melakukan sewa menyewa pakaian menyelam. Termasuk beberapa fasilitas lainnya, seperti boot milik warga yang bisa disewa. Sehingga ada pendapatan untuk masyarakat setempat,” terang Rizal.
Bahkan Pemerintah Kota bakal membuat tambatan perahu sebagai tempat titik labuh pengunjung sebelum mereka ke diving center. Tak hanya itu, Pemkot juga akan membangun gajebo di pesisir pantai dan pusat kuliner di lokasi diving center. Ini untuk memberikan ruang kepada ibu-ibu untuk berjualan.
“Jadi mereka bisa jual pisang goreng, kelapa muda, dan lain sebagainnya. Ataupun makanan makanan ringan yang bisa dibeli oleh para pediving,” urai Rizal.
Selain itu, mantan kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate ini mengatakan, Pemkot berencana menjadikan Faudu sebagai simpul destinasi wisata di pulau Hiri. Ini merupakan bagian dari upaya pembangunan pulau Hiri.
“Kita sudah sampaikan ini ke Kadis Pariwisata, bahwa kami di Bappelitbangda juga akan mendorong konsep perencanaanya untuk mengembangkan pulau Hiri,” kata Rizal.
Tak hanya itu, Rizal juga menyebut sudah ada warga yang siap menghibahkan lahan untuk pembangunan diving center ini. Lokasi yang dihibahkan juga representatif dan sangat strategis.
“Jadi kami sudah dapat dukungan yang luar biasa dari masyarakat,” ungkapnya.
Rizal juga membantah jika ada pihak yang mengatakan bahwa warga Faudu menolak kedatangan para pediving.
“Mereka tidak menolak. Mereka hanya butuh apa yang bisa mereka dapatkan ketika ada orang orang dari luar yang datang. Nah dengan adanya diving center ini, maka mereka atau masyarakat Faudu ini sudah bisa mendapatkan nilai balik atas kedatangan para pediving,” tuturnya.
Rencana pembangunan diving center ini juga sudah melalui diskusi dengan warga setempat. Diskusi itu berlangsung di pantai Faudu Selasa kemarin. Dalam diskusi itu, Bappelitbangda sudah menerima masukan masukan dari warga setempat terkait pembangunan diving center ini.
Di samping itu, tempat memberi makan ikan hiu yang ada di dekat pelabuhan hiri juga akan dikembangkan. Serta akan dibuat event event kecil tanpa merubah kearifan lokal masyarakat Hiri.
Rizal mengatakan, pada prinsipnya, dalam upaya pembangunan tiga kecamatan terluar, Bappelitbangda akan memperkuat potensi yang dimiliki oleh tiga Kecamatan ini. Yakni Moti, Hiri, dan Batang Dua.
Perlu diketahui, Bappelitbangda sudah dua kali mengunjugi pulau hiri untuk pengembangan sestinasi wisata. Termasuk pembangunan diving center ini. Kunjungan pertama pada jumat 29 Juli pekan kemarin. Dan kunjunagn kedua pada Selasa (2/8) kemarin.
Kunjungan kedua, Bappelitbangda juga membawa Dinas PUPR. Dinas PUPR di bawah ke Hiri karena ada talud yang longsor. Tepatnya di depan gura mangofa. Talud ini akan diperbaiki oleh Dinas PUPR pada tahun 2023 mendatang.
“Bappelitbanga melakukan tinjauan langsung dengan membawa beberapa OPD teknis ini adalah bentuk dari tindak lanjut komitmen wali kota terkait pembangunan tiga pulau terluar kota Ternate,” kata Rizal.
Menurutnya, strategi yang dipakai Bappelitbanga untuk pembangunan tiga pulau terluar ini adalah dengan memaksimalkan potensi potensi yang dimiliki. Untuk Hiri, dikembangkan potensi pariwisatanya. Kemudian batang dua, bisa dikembangkan dari aspek perikanan dan kelautan, serta perkebunan. Demikian juga pulau Moti.
“Dari keunggulan masing masing daerah ini akan dibuat satu konsep yang terintegrasi untuk memperkuat potensi yang ada di setiap kelurahan masing masing dari tiga kecamatan ini.”
“Srategi pemerintah kota untuk mengembangkan. Dan yang perlu di garis bawahi, bahwa Ini adalah bagian dari komitmen wali kota terhadap implementasi 8 misi. Khusunya pada item percepatan pembangunan tiga kecamatan terluar,” terangnya.