Reporter : Dirman Umanailo
TERNATE, AM.com – Mantan Menteri Agama Republik Indonesia Jenderal TNI Purnawirawan Fachrul Razi selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Pejuang Bravo Lima (PBL) telah melantik Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan PBL.
Pelantikan itu berdasarkam Surat Keputusan Nomor: Skep/030-DPPPBL/VI/2022 pada Tanggal 29 Juni 2022 tentang Kepengurusan DPD Perkumpulan PBL Provinsi Maluku Utara yang dibaca oleh Korwil Jawa-I Brigjen TNI Purnawirawan Eddy Kustiwa Koesma, MDA.
Tauhid Soleman juga membacakan pernyataan sikap pelantikan pengurus DPD Maluku Utara. Setelah itu, Ketua Umum DPP menyerahkan pataka kepada Ketua DPD Perkumpulan PBL Provinsi Maluku Utara.
Hadir dalam acara tersebut, yakni pengurus DPP, DPD, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.
Ketua DPD PBL dalam sambutannya menyampaikan, kebaradaan organisasi Pejuang Bravo akan menjadi kekuatan untuk menghiasi rasa cinta terhadap tanah air.
Jiwa kemanusiaan juga harus diletakkan pada tujuan utama sebagai masyarakat yang bernegara, walaupun di dalamnya memiliki perbedaan, tapi kita harus disatukan dengan rasa kemanusiaan untuk mencapai tujuan bernegara.
Ia mengutip perkataan Bung Karno, bahwa tanah tumpah darah adalah titipan para pejuang, jangan sampai kita menyianyiakan semua itu hanya karena perbedaan ideologi dan perpecahan karena perbedaan agama, etnis dan ras. Kita jangan sampai ditunggangi kepentingan lainnya, Indonesia harus berdiri di atas segalanya.
Selain itu, lanjut dia bentuk cinta kepada Negeri ini harus dikuatkan dengan jiwa kolaborasi atau bersama-sama membantu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mewujudkan tujuan masyarakat yang adil dan Makmur.
“Kita mungkin saja akan menghadapi berbagai tantangan, untuk menjaga konsistensi kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, karena semakin majunya negara, berbagai kepentingan dan intrik akan terus menghantui.”
“Misalnya, dalam konstalasi politik yang tidak beradab akan membuat kesenjangan dan mengakibatkan faksi-faksi politik yang negatif. Tujuan kita bersama, harus menjaga persatuan kita dari kepentingan politik yang mengakibatkan kita terpecah belah,” sambungnya.
Ia yakin dengan adanya organisasi Pejuang Bravo 5 dapat menjadi benteng pertahanan Nasional maupun Daerah, yang mampu melawan kepentingan politik yang memecah belah bangsa ini.
Seperti apa yang dikatakan oleh bung Tomo bahwa Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga,” pungkasnya.