Reporter: Ong Rasai

TERNATE,AM.com – Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia membantah informasi hoax yang beredar di tengah masyarakat, terkait penggunaan dana jamah haji untuk pembangunan infrastruktur.

“Hingga saat ini tidak satu rupiah pun dana jamaah calon haji yang diinvestasikan secara langsung untuk infrastruktur seperti informasi yang tersebar di luar sana,” kata Kepala Divisi Investasi langsung dan tidak langsung BPKH RI, Iman Ni’matullah saat ditemui di Ternate, Sabtu (23/7/2022).

Menurutnya, dana haji yang dikelola oleh BPKH dipergunakan dengan prinsip syariah, aman, hati-hati dan memiliki nilai manfaat terhadap jemaah dan sesuai dengan nilai likuiditas keuangan haji.

“Jadi para jemaah tidak perlu khawatir karena keuangan Haji dikeluarkan insyaallah dengan aman dan sangat hati-hati,” ungkapnya di hadapan para peserta Rapat Konsolidasi Wilayah (Rakoswil) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) wilayah Indonesia Timur.

Iman yang juga pengurus MES pusat ini mengungkapkan, saat ini dana haji mencapai Rp 160 triliunan, dan semuanya ditempatkan dan diinvestasikan dalam instrumen instrumen yang sesuai dengan kaidah Syariah.

“Bukan berarti tidak boleh untuk infrastruktur tetapi menurut kami belum ada yang sesuai dengan 5 kaidah yaitu satu sesuai syariah, kedua aman, ketiga hati-hati, keempat ada nilai manfaatnya sesuai dengan target kami, dan kelima memperhatikan nilai likuiditas,” jelasnya.

Sepanjang ada periode infrastruktur yang sesuai dengan 5 kaidah itu, maka pihaknya mempertimbangkan untuk melakukan investasi karena memberikan hasil dan manfaat.

“Semua hasilnya akan digunakan untuk kepentingan jemaah haji, jadi masyarakat tidak perlu cemas dan harus percaya karena kami juga diawasi oleh DPR dan diperiksa oleh BPK sejauh ini selama 4 tahun berturut-turut laporan BPK selalu wajar tanpa pengecualian, predikat terbaik hasil audit BPK,” ujarnya.