Reporter: Nai Am
SANANA,AM.com– Kepala Desa Waibau, Kecamatan Sanana, Irfan Ipa meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda), dalam hal ini Kepala Pelaksana Badan Menanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara (Kalak BPBD Malut) dan Kalak BPBD Kepulauan Sula untuk mengatasi permasalahan banjir yang dapat merusak rumah warga, yaitu membuat talud penahanan banjir di air kali Desa Waibau.
“Kali ini kalau banjir itu banjir besar, bahkan kalau banjir dapat merusak rumah warga Waibau sekaligus rumah warga yang ada di Desa-desa tetangga, yakni Desa Fagudu maupun Desa Mangon. Oleh sebab itu, kami berharap banyak kepada Kalak BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kepulauan Sula agar bisa mengambil tindakan menyelesaikan pembangunan talud di Waibau,” pintanya saat diwawancarai. Rabu, (20/7/2022).
Irfan yang juga sebagai Sekretaris APDESI Kepulauan Sula itu pun menyebutkan, saat ini talud penahanan banjir di air kali Waibau ambruk sekitar 700 meter. “Kerusakan talud penahanan banjir di Desa Waibau sekitar 700 meter,” katanya.
Terpisah, Kalak BPBD Malut, Fehby Alting saat dikonfirmasi kemarin Selasa, (19/7) pada saat meninjau lokasi banjir di Desa Umaloya menyampaikan, pihaknya akan segera menindaklanjuti permasalahan banjir maupun longsor yang ada di Kepulauan Sula.
“Kami akan menindaklanjuti permasalahan yang ada pasca banjir maupun longsor di Kepulauan Sula, sehingga sesegera mungkin dapat terealisasi. Apakah dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, atau dilakukan oleh Pemprov Maluku Utara lewat BPBD, atau kami dapat mengusulkan lewat penggunaan dana BSP dari BNPB, itu yang dapat kami lakukan dalam waktu dekat,” imbuhnya. (Am)