Reporter: Ong Rasai
JAILOLO,AM.com – Masyarakat Gamtala menyerukan terkait pentingnya pelestarian alam (ekologi) dan budaya kepada anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, M Sofyan Daud saat melakukan kunjungan kerja reses di Desa Gamtala, Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, yang berlangsung di Sasadu (balai pertemuan) warga Desa Gamtala, Sabtu (28/5/2022).
“Kita memiliki hutan bakau dan juga mangrove, namun perlu kita kritisi soal alih fungsi hutan bakau ini ditebang dan dijadikan pemukiman, ini sangat merugikan kehidupan, olehnya itu diminta untuk dikoordinasikan agar dibuat Perda yang melindungi kehidupan alam,” kata Pendeta Kramel Sowo.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh tidak dikontrol dengan baik oleh penguasa dan kita semua sehingga lingkungan menjadi rusak, yang menyebabkan hasil pada hutan bakau sudah mulai berkurang.
“Dulu sebelum plastik sisa semprot pestisida yang dibuang sembarangan sehingga banyak makhluk hidup seperti ikan, kepiting dan kerang yang kini sudah hilang karena tidak dikontrol dengan baik,” ungkapnya.
Penegasan serupa juga disampaikan oleh Pemimpin adat masyarakat Gamtala, Thomas Salasa yang menyebutkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh kurangnya penghormatan terhadap adat dan budaya, bagaimana cara memperlakukan alam dan lingkungan sekitar.
“Kerusakan lingkungan karena manusia saat ini tidak memperhatikan adat dan aturan, karena sebelum ini banyak kekayaan alam yang rusak disebabkan oleh ulah manusia,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Sofyan Daud sepakat soal pelestarian alam, dan Gamtala adalah desa yang memiliki nilai strategis, karena Gamtala termasuk 1 dari 17 desa di Kabupaten Halmahera Barat yang menjadi wisata unggulan.
“Desa Gamtala memiliki potensi wisata mangrove dan budaya, ini tepatnya sebagai eko wisata dan budaya juga edukasi, sehingga ini penting, perlu diingat bahwa Tuhan menjaga orang-orang Gamtala dengan adanya hutan mangrove,” ujar politisi Partai Bulan Bintang ini.
Menurutnya, orang barat telah menyesal karena ratusan tahun lalu telah mengubah hutan menjadi kota dan menimbun pesisir laut. “Saat ini mereka menyesal dan menginginkan kehidupan seperti kita,” ungkap politisi Partai Bulan Bintang ini.
Kepala Desa Gamtala, pembangunan jalan produksi yang saat ini merupakan kebutuhan mendesak.
Terkait Peraturan daerah (Perda) tentang pelestarian alam dan budaya menurutnya sangat penting, karena itu adalah tugas pemerintah untuk berikhtiar menjaga lingkungan dan budaya yang merupakan bagian terpenting dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Mungkin di Halbar sudah mengatur sampai ke situ, tetapi di Provinsi nanti kita lihat apakah Perda ini sudah ada tetapi tidak efektif nanti kita buat lebih optimal, penegakan Perda di provinsi itu berlaku untuk seluruh kabupaten kota,” ujarnya.
Kegiatan reses ini dihadiri oleh Kepala Desa Gamtala, Reynold Franco dan puluhan masyarakat yang saat itu juga menitipkan aspirasi kepada Sofyan Daud terkait pembangunan jalan produksi di Desa Gamtala. (0n9)