Reporter : Dirman Umanailo
TERNATE, AM.com – Upaya meningkatkan profil sektor air minum dan sanitasi aman di tingkat Nasional hingga daerah, serta memperkuat peran dan strategi Pemerintah Pusat dalam upaya meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman sesuai mandat Target Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).
Sehingga Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyelenggarakan Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) Ke-8 Tahun 2022 dengan tema “Aksi Nyata Mewujudkan Akses Air Minum dan Sanitasi Aman serta Berkelanjutan Untuk Semua”.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dan dihadiri oleh berbagai Menteri, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Wali Kota Ternate bersama Kepala Bappelitbangda dan Dirut PDAM, Wali Kota Palembang, Bupati Sumbawa Barat, Bupati Sleman, serta mitra pembangunan, donor, akademisi, CSO, dan masyarakat.
Acara yang belangsung di Swissotel Jakarta PIK Avenue, Jakarta Utara pada Rabu (25/5/2022) itu dengan tujuan menyediakan forum efektif untuk melakukan advokasi sekaligus berbagi pembelajaran kepada semua pihak, terutama antar pemangku kepentingan daerah dalam upaya mewujudkan penyediaan layanan air minum dan sanitasi aman.
Sebagai moderator dalam acara talk show ini, yakni Aiman Witjaksono dan Timoty Marbun. Sedangkan narasumber; Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Wali Kota Palembang H. Harnojoyo, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Bupati Sumbang Barat H. W Musyarifin, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Wali Kota Ternate dalam pemaparan materinya mengatakan, jumlah penduduk Tahun 2021 mencapai 205.870 jiwa dengan 8 (delapan) Kecamatan dan 78 Kelurahan.
Ia menyebutkan, Kota Ternate mempunyai 55 sumur dengan total kapisitas 538,3 Liter perdetik. Untuk jumlah pelanggan mencapai 32.323 sambungan rumah. Sedangkan, penduduk yang terlayani air bersih 133.486 jiwa atau 64,84 persen.
“Namun, ada jaringan perpipaan pusat kota sudah lama dan rentan bocor pada posisi bawah tanah,” ucapnya.
Selain itu ia menyampaikan, mata Air Ake Gaale, yang memiliki luas daerah imbuhan mata air sebesar 383,58 Hektar atau hanya 3,5 persen dari luas Pulau Ternate, dan memiliki total produksi sebesar 108 liter perdetik, saat ini telah mengalami penurunan debit mencapai sekitar 25 persen.
Sedangkan pembangunan sumur resapan telah membawa dampak terhadap mata air Ake Gaale. PDAM Ternate melaporkan debit air naik dari di bawah 75 Lps sebelum 2018 menjadi 85 Lps di pertengahan 2021, dan salinitas air berkurang dari 1.501 mg/L di 2016 menjadi 398 mg/L di 2021.
“Saat ini, aliran air Ake Gaale adalah 7,01 Lps atau setara dengan 221.536.000 liter per tahun setelah pembangunan sumur resapan,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, dampak dari penerapan Inovasi dan kolaborasi yang dilakukan, saat ini telah menghasilkan 690 intalasi iPAH 948Sumur Resapandan 560 Lubang Resapan Biopori.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota menambahkan, komitemen RPJMD Tahun 2021 2022 dengan berbagai isu strategis diantaranya; belum optimalnya penyediaan sarana prasarana air bersih. Keterbatasan sumber air baku.
Misi setiap warga masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam memperoleh pelayanan sarana prasarana perkotaan. Program prioritas koservasi sumber daya air. Optimalisasi layanan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Kota Ternate.