SOFIFI, AM.com – Ekonomi Maluku Utara (Malut) Triwulan 1 Tahun 2022 mengalami kenaikan dibandingkan Tahun sebelumnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Malut, pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan sebesar 138,92% pada triwulan I Tahun 2022.
Berdasarkan keterangan pers oleh Kepala BPS Malut, Aidil Adha, pada Senin (9/5), pertumbuhan itu tak lepas dari bertambahnya pabrik-pabrik hilirisasi.
“Fenomena ini terjadi karena penambahan jumlah smelter yang memproduksi feronikel dan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), serta peningkatan volume ekspor feronikel sebesar 98,73%,” ujarnya.
Secara terpisah, pada rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah 2021, Senin (9/5/2022), Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Malut Samsuddin A. Kadir juga mengatakan, sektor hilirisasi memberi kontribusi yang signifikan. Sektor ini turut memberi andil pada kinerja makro pembangunan Malut tahun 2021 yang tumbuh sebesar 16,40 persen.
“Sebagaimana telah kita ketahui bersama, kenaikan ini dipicu oleh lapangan usaha industri pengolahan yang mengalami pertumbuhan tertinggi,” ujar Samsuddin.
Ia juga mengatakan, jumlah pertumbuhan 16,40% itu telah melampaui target yang telah dicanangkan sebelumnya, yakni 9,01%.
Sementara itu, Head of External Relations HARITA Nickel sekaligus Komisaris Utama Halmahera Persada Lygend, Stevi Thomas, mengatakan bahwa transformasi yang dilakukan oleh HARITA Nickel menjadi wujud komitmen perusahaan terhadap hilirisasi.
“Transformasi dalam hilirisasi ini mampu mengoptimalkan sumber daya alam sebaik mungkin dan menciptakan nilai tambah,” ucapnya.
“Kami berharap kehadiran HARITA Nickel beserta produk yang dihasilkannya dapat terus berkontribusi bagi perkembangan ekonomi, baik secara nasional maupun daerah, serta kontribusi lainnya untuk para pemangku kepentingan, khususnya di wilayah kami beroperasi,” harapnya.