spot_imgspot_img

Abubakar : NU Harus Manjaga Historis dan Adaptasi  Dinamika Perkembangan Zaman

TERNATE, AM.com – Sekretaris Wilayah (Sekwil) Nahdlatul Ulama (NU) provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah  mengatakan, NU saat ini harus menjaga tradisi historis cikal bakal roh lahirnya organisasi tetapi juga harus menyesuaikan dengan dinamika kekinian perkembangan zaman.

Ini dikatakan disela-sela diskusi yang berlangsung di kediaman  Sekwil NU Malut, Abubakar Abdullah pada Selasa (10/04/2022) malam.

Sekwil NU, Abubakar Abdullah menuturkan, beberapa hari kedepan  kita menghadapi konfrensi wilayah Nahdlatuul Ulama Maluku Utara. Dikatakan, konfrensi wilayah ini adalah momentum yang sangat strategis untuk dibicarakan bersama dalam rangka memastikan daripada masa depan Nahdlatuul Ulama tidak ada kepentingan lain.

Untuk itu, ikhtiar yang dilakukan dengan mengumpulkan anak muda NU agar pikirannya lebih progresif prespektif masa depan lebih terbuka dan kita pastikan roh yang dimiliki idealitas para sahabat anak muda menambah gairah dalam pembicaraan solusi kedepan.

“Itu alasannya diskusi dengan menghadirkan anak muda Nahdlatul Ulama untuk memastikan pembicaraan kita yang lebih prespektif terhadap perkembangan Maluku Utara kedepan”,ucapnya.

Abubakar menjelaskan diskusi dengan tema yang diusung “Stabilitas  dan akselerasi organisasi bahan pemikiran anak muda NU  menyambut  konfrensi  wilayah NU Malut 28-29 Mei 2022”

“Stabilitas berkaitan dengan kematangan, kemantapan sikap, karena itu stabilitas itu variabel penting, stabilitas itu juga menggambarkan keberagaman, stabilitas berkaitan dengan distribusi ,semakin banyak orang disribusi dalam ruang dan waktu dalam momentum sosiologi misalnya itu semakin memastikan situasinya lebih stabil itu pola-pola komunitas dan itu saya pikir  stabilitas organisasi itu penting kalau tidak stabil rasanya sulit,”bebernya.

Dikatakan Abubakar, stabilitas bukan berbicara soal situasi yang tidak bergejolak aman, tetapi fariasi yang digambarkan berada dalam kemantapan untuk menghadapi momentum kedepan.

selain itu, menyangkut akselerasi yang berkaitan dengan tanggungjawab mengenai spirit berdirinya NU maupun adaptasi menghadapi dinamika dan perkembangan jaman.

“Sehingga kita tidak berada dalam dua titik yang berhadapan antara spirit historis dan dimensi kekinian”,katanya.

Spirit historis penting menjadi cikal bakal dan roh sekaligus spirit bagi organisasi tetapi fakta kekinian ini juga menjadi penting didiskusikan.

Menurutnya, NU saat ini harus menjaga tradisi tetapi harus menyesuaikan juga dengan perkembangan.

“Pandangan kami kita harus membuka lebar diskusi pemikiran sepanjang hari ini sampai tanggal 28 untuk memastikan kita berdialegtika dengan pemikiran,ada yang mempunyai latar belakang tertentu untuk melakukan kajian negara dan sebagainya untuk memberikan perspektif ini yang harus kita kombibasikan jadi kita harus memperkaya ide dan gagasan menjelang Musyawarah wilayah karena itu akan menjadi kontrubusi terbesar bagi kepengurusan akan datang dia akan kaya dengan pemikiran- pemikiran,”harapnya.

Abubakar juga menegaskan, mengharapkan agar NU terbebas dari dikotomi primordial, tetapi lebih mengutamakan syarat menagerial yang dilandasi spritualitas dalam tradisi NU yang kuat.

Hal sama disampaikan sekretaris Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Adnan Mahmud bahwa, stabilitas juga salah satu yang dipikirkan dan kegelisahan untuk bagaimana NU kedepan, stabilitas berarti yang memimpin juga harus stabil dalam figur calon NU kedepan diluar dari ketokohan stabilitas menjadi penting.

Tidak hanya itu, menghadapi Konfrensi Wilayah Nahdlatuul Ulama Maluku Utara pada tanggal 28-29 Mei mendatang, sejumlah harapan dan ekspektasi agar konfrensi lebih berkualitas dengan memantapkan program pro ummat, hal ini diungkapan dalam  diskudi serial yang berlangsung malam tadi. Diskusi yg menghadirkan kalangan generasi muda NU itu mencuat adanya kehendak untuk regenerasi kepengurusan.

wasekjen GP ansor  Salim Taib  menyampaikan, sudah saatnya untuk dilakukan regenerasi dengan membangun spirit berjumpaan dan silaturahmi sehingga regenarisi dibagun dalam tradisi ke NUan.

Hadir dalam diskusi itu juga ketua Bawaslu Malut Muksin Amrin, anggota Bawaslu Malut, Fahrur, ketua DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailusi dan sejumlah komisioner Bawaslu dan KPU Kota Ternate.

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL