Reporter: Maulud Rasai
MOROTAI,AM.com – Peserta Kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) perwakilan Kabupaten Pulau Morotai sesalkan pelayanan Panitia pelaksana kegiatan. Padahal, Kabupaten Pulau Morotai dijadikan sebagai tuan rumah untuk melaksanakan MTQ tingkat Provinsi Maluku Utara yang ke XXIX.
Sayuti Dj. Wahab, peserta tilawah cabang Qira,aht shobah, golongan mujawwad, kepada awak media mengaku kecewa dengan pelayanan Panitia dan Official karena selama mengikuti kegiatan, dirinya tidak diberikan biaya transportasi.
“Tidak ada sama sekali, sementara kita ini peserta Kabupaten, kemudian membawa nama baik Kabupaten. Kami punya transportasi saja, kami yang tanggung sendiri, itu transportasi sampai datang di sini (lokasi,red),” kesal Sayuti, Minggu (20/03/2022).
“Saya ini sementara tinggalnya di Malifut, memang asli orang Morotai di Desa Hapo, untuk sementara tinggal di Malifut, menyangkut dengan saya punya tiket. Kemarin juga saya sudah chatting lewat grup WhatsApp untuk minta bantu biaya transportasi dari Tobelo ke Morotai, ternyata tidak ada sama sekali chating saya yang direspon di dalam grup itu. Akhirnya saya balik ulang ke Malifut dengan teman saya juga sebagai peserta Tilawah dari Morotai untuk cari uang dalam rangka perjalanan sampai ke Morotai, nanti hari ini baru saya tembus kesini,” ceritanya.
Tidak hanya soal transportasi, namun soal makan pun dikeluhkan peserta Kafilah MTQ perwakilan Morotai, “Kami peserta ini, kami makan itu bukan semaunya mereka saja. Tapi, harus kami punya mau, kami punya makan harus modelnya bagaimana, apalagi kami sebagai Tilawah itu tidak bisa makan sembarangan demi untuk menjaga suara kami sebagai Tilawah. Ini tidak, makanan itu semaunya mereka saja, seenaknya mereka taruh begitu,” kesalnya.
Karena penyediaan makanan oleh Panitia yang terkesan asal perut terisi, dirinya bersama beberapa peserta lain terpaksa harus mengeluarkan biaya pribadi untuk mencari makan di luar.
“Akhirnya ada beberapa peserta tilawah dan saya harus mencari makanan sendiri, karena kami tidak mau, jika sebentar nanti kami tampil, itu bisa merusak kami punya tampilan suara, karena dapat mengganggu suara kami. Pada akhirnya kami harus cari jalan, untuk mengatur dalam mengkonsumsi makan, jangan sampai berpengaruh di suara kami,” tuturnya.
Pihaknya mengaku bahwa walaupun menjadi peserta tuan rumah tapi merasa sangat dianaktirikan karena pelayanannya kurang baik.
“Bisa kami bilang bahwa kami sebagai peserta tuan rumah MTQ sangat dianaktirikan. Karena torang ini tuan rumah. Namun, kami ini tuan rumah MTQ tingkat Provinsi, berarti harus bagaimana tempat tinggal kami sebagai peserta yang pertama, ini tempat tinggal yang dipilih saja, begitu kami mandi airnya tidak jalan, berarti tidak layak untuk ditaruh peserta,” keluhnya.
Dirinya lantas membandingkan pelyanan di tingkat kecmatan dan kabupaten. “Makanya kalau pelayanan model ini, masih lebih bagus kami menjadi utusan Kecamatan dari pada utusan dari Kabupaten, apa yang kami banggakan tidak sama sekali. Sedangkan setingkat kecamatan saja mereka kasih tinggal ditempat yang baik seperti hotel,” kesalnya.
Hal senada juga disampaikan oleh peserta lain, dimana dirinya mengaku kesal dengan pelayanan Panitia dan Official.
“Dari Kesra sendiri juga tidak datang melihat kami, di grup saja mereka tidak membalas keluhan kami, ya terpaksa pelatih sebagai sasaran tempat keluhan kami, sehingga sampai saya marah ke pelatih, tadi saja saya menumpang naik motor. Bahkan setingkat angkutan saja mereka tidak siapkan untuk tuan rumah sendiri, akhirnya lebih baik kami menumpang kalau ada motor yang lewat,” akunya.
“Olehnya itu, kami berharap bahwa yang bertindak sebagai official, atau yang bertanggung jawab di peserta Kabupaten Pulau Morotai ini, mereka harus lebih melayani kami yang lebih bagus lagi, jangan model ini, akhirnya penginapan saja kami tidak rasa nyaman. Dan ini saya dengan teman saya harus cari jalan sendiri untuk cari penginapan,” harapnya.
Sementara Kabag Kesra Pulau Morotai, Sahril Totona ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsApp enggan merespon hingga berita ini dipublis. (lud)