Reporter: Maulud Rasai
MOROTAI,AM.com – Dalam rangka mengantisipasi kelangkaan dan penimbunan minyak goreng di Kabupaten Pulau Morotai, Unit II Sat intelkam Polres Pulau Morotai melakukan kegiatan monitoring dan pengawasan terhadap Bahan Pokok Penting (Bapokting) minyak goreng jelang hari besar keagamaan nasional.
“Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan tersebut yakni salah 1 agen sembako di Pulau Morotai yaitu Toko Bijaksana pemilik toko atas nama Deni Lauyanto beralamat di Kota Daruba Pulau Morotai. Dengan hasil yang diperoleh Toko Bijaksana masih memiliki banyak stok minyak goreng merek lentera mas dengan jumlah stok yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Morotai hingga Hari Raya Idul Fitri 1443 H – 1444 H tahun 2022 Masehi nanti,” ungkap Pjs kanit II sat intelkam Polres Pulau Morotai Bripka Rangga Kesuma Negara dalam rilisnya kepada media ini, Selasa (15/03/2022).
Data yang diterima media ini, stok minyak goreng yang dimiliki toko bijaksana saat ini yakni Minyak Goreng lentera mas 15.000 dos dengan harga per dos Rp 300 ribu dengan isi 12 buah ukuran 800 ml. 100 gelong minyak Goreng bermerek kunci mas isi 20 liter dengan harga per 1 gelon Rp. 500 ribu. 100 gelon ukuran 20 liter bermerek lentera mas dengan harga per 1 gelon Rp 500 ribu.
Tidak hanya melakukan monitoring, namun dalam kegiatan itu juga Pjs kanit II sat intelkam Polres Pulau Morotai Bripka Rangga Kesuma Negara juga mengimbau kepada Toko Bijaksana agar stok minyak goreng bisa disalurkan kepada masyarakat Morotai dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum.
“Saya minta agar minyak goreng ini bisa disalurkan ke masyarakat Pulau Morotai dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum yakni menimbun stok minyak Goreng serta tetap menjaga stabilisasi harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET),” imbaunya.
Sementara Deni Lauyanto selaku pemilik toko ketika ditemui membantah isu stok minyak goreng di Morotai kosong, sebab minyak goreng yang dimilikinya masih mampu menjawab kebutuhan masyarakat Morotai hingga akhir lebaran nanti.
“Minyak di morotai banyak, tidak pernah kosong, dan stok ini saya jamin sampai lepas lebaran tidak akan habis,” akunya.
Yang menjadi masalah stok minyak goreng itu langka, kata Deni, karena masing-masing pedagang memiliki blok-blok belanja barang.
Misalnya, lanjut Dia, toko depan Bank Maluku itu dia tidak mau jual. Namun kata dia, hal tersebut tidak menjadi masalah karena namanya bisnis itu kita berkompetensi itu biasa.
“Karena mereka punya bloknya di toko lain, tapi kalau saya itu di toko Dion dan kemarin saya baru distribusi 90 dos, kemudian toko Dino disamping Monalisa juga,” ujarnya
“Tapi toko yang di muka Bank Maluku itu dia tidak mau beli dengan alasan bahwa kita tidak mau kasih. Padahal, kalau dia bawa uang kita kasih, yang penting uangnya sesuai,” sambungnya.
Selain dari stok yang sudah tersedia saat ini, masih ada dua kontainer stok minyak goreng miliknya sementara dalam perjalanan menuju Morotai.
“Perlu catat teman-teman wartawan, bahwa minyak goreng 2 kontiner ini saya urus melalui pabrik yang punya bekas pensiunan Purnawirawan Jenderal Bintang Tiga, itu beliau perjuangkan di kementerian perdagangan dan hasilnya dapat 2 kontiner untuk Morotai,”
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]
ungkapnya. (lud)