Reporter: Maulud Rasai
MOROTAI,AM.com- Kapal Motor Penumpang (KMP) Ngafi lintas Tobelo-Morotai kandas di karang laut Kabupaten Pulau Morotai, peristiwa ini terjadi saat berlabu di Pelabuhan Ferri Desa Juanga Kecamatan Morotai Selatan (Morsel), Selasa (8/3/2022) sekitar pukul 12.13 WIT.
Informasi yang dihimpun media ini, lokasi kandasnya KMP Ngafi berada di depan Lanal Morotai yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari Pelabuhan Ferri. Kejadian tersebut diduga disebabkan karena Nahkoda kapal tidak bisa melakukan manuver karena kehilang kontrol pada kemudi Otomatis.
Nining, Salah satu penumpang KMP Ngafi kepada media ini mengaku keberangakatan KMP Feri dari Pelabuhan Gorua sekitar pukul 9.30 WIT.
“Feri tiba di Morotai jam 12 tepat namun masih berputar-putar dan lansung menabrak karang. Jadi Kapal yang kandas dari jarak pelabuhan masih 100 meter, atau tepat di belakang Lanal Morotai. Kalau di belakang Lanal cuman 30 meter saja,” ungkapnya.
Untuk proses evakuasi penumpan, kata Nining, saat ini pihak Basarnas dan TNI Al masih melakukan evakuasi dengan menggunakan Kapal KM. Kolorai dan Speed Boat milik Basarnas dan TNI AL.
“Yang evekuasi dari Angkatan Laut dan Basarnas, semua masih di feri, ada penumpang mahasiswa sekitar 80 orang dari Tobelo dong KKN di Morotai,” akunya.
“Sampe sekarang kapal Feri so tara bisa bergerak. Penumpang banyak terus ada mobil deng motor juga banyak sekali,” sambungnya.
Kepala Dinas Perhubungan Pulau Morotai, Ahdad Hi. Hasan ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa kandasnya KMP. Ngafi itu lantaran kemudi kapal kehilang fungsi kontrol.
“Jadi terkait dengan KMP. Ngafi saya baru dapat informasi, baru disampaikan dari staf pelabuhan bahwa mereka juga dapat informasi dari kapal KMP. Ngafi seperti itu disebabkan karena hilangya fungsi kontrol kemudi, jadi kemudi yang eror sehingga kapal keluar dari jalur,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar pihak ASDP kembali mengalihkan rute KM. Maming untuk melayani rute Tobelo-Morotai disebabkan karena kapasitas KMP. Ngafi sangat tidak berimbang dengan banyak penumpang.
“Saya berharap KM. maming kembali beroprasi. Kami juga sudah menyurat dan ini mungkin peringatan terkahir ke ASDP kalau bisa tolong lah,” ungkapnya.
Untuk diketahui, jumlah penumpan yang berhasil di evakuasi oleh pihak Basarnas, TNI-AL, BPBD dan Polairud sebanyak 232 Orang. Sementara untuk jumlah kendaraan belum diidentifikasi oleh media ini hingga berita ini dipublis. (lud)