Reporter: Maulud Rasai
MOROTAI,AM.com – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Pulau Morotai, F. Revi Dara, mengaku dalam waktu dekat bakal memanggil Kepala Sekolah Dasar (SD) Inpres Negeri Usbar Desa Ngele-ngele Kecil, Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar).
Pemanggilan itu atas dasar laporan masyarakat terkait dengan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SD tersebut. Pasalanya, berdasarkan laporan masyarakat Desa setempat bahwa fasilitas Sekolah sangat terbatas sehingga para siswa harus belajar dengan cara melantai lantaran dalam ruang kelas hanya terisi 2 sampai 5 meja dan kursi saja
“Sebenarnya masalah yang kemarin kemarin yang kurang kurang itu harusnya oleh kepala Sekolah menggunakan dengan dana bos,” kata Revi kepada Awak media di Kantor Bupati Kemarin.
Terkait dengan keterbatasan fasilitas di sekolah tersebut, Revi mengaku dirinya baru tahu sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Kepala Sekolah SD Usbar untuk dimintai keterangan.
“Kita baru tau dan kita akan turunkan pengawas, dan kita akan segera panggilkan kepala sekolah untuk melihat karena Dana Boss seluruh penggunaan dan kewenangan itu di Sekolah Sendiri. Itu nanti kita akan coba lihat kembali untuk panggil kepala sekolah dan saya akan perintahkan pengawas untuk melihat aktifitas di sana,” tegasnya.
“Kita baru tau hari ini untuk hal itu. Dengan demikian kita akan evaluasi dalam waktu dekat kepala sekolahnya kita akan panggil, dan segera kami akan perintahkan kepala bidang segera dibuat berita acara pemanggilan berhubungan dengan laporan masyarakat itu,” sambungnya.
Amatan media ini di lapangan belum lama ini, sekolah yang berstatus negeri ini dengan kondisi yang memperihatinkan karena sekolah tersebut tanpa ada pagar sekolah, plafon di ruang kelas belajar rusak, banyak kekurangan kursi dan meja belajar, buku-buku belajar berhamburan di dalam kelas, bahkan beberapa ruang kelas hanya terisi dua meja belajar dan beberapa kursi belajar.
“Padahal ada dana bos, Kepala sekolah sudah puluhan tahun. Baru sekolah negeri lagi kecuali swasta, baru dia kepala sekolah anak kampung. Bukan dong (siswa) pintar kong tambah bodoh,” ungkap sejumlah warga setempat kepada awak media belum lama ini.
Sementara Kepala Sekolah SD Inpres Usbar, Huais Sibua belum bisa dihubungi hingga berita ini dipublis. (lud)