Reporter: Maulud Rasai
MOROTAI,AM.com – Dua tim tangguh penghuni group C di Bupati Cup II yakni Persida Weda FC dan Perseda Daeo FC sangat merasa dirugikan dengan keputusan panitia Bupati CUP II yang tidak melanjutkan pertandingan untuk kedua tim tersebut.
Penundaan pertandingan itu berpengaruh pada pengeluaran anggaran dari kedua tim tersebut. Alhasil, kedua tim tersebut menuntut kepada panitia untuk segera bertanggungjawab mengganti uang yang telah dikeluarkan.
Penundaan pertandingan oleh panitia terhadap kedua tim kesebelasan yang dikategorikan pengamat bola sebagai penghuni Grup Neraka (C) itu menuntut agar panitia pertandingan harus mengganti Rp. 38 juta dengan perincian 26 juta untuk Persida Weda dan 12 juta untuk Perseda Daeo.
Sementara Poci sapaan Rahmat Rifai, yang juga pemain Persida Weda itu ketika dikonfirmasi sejumlah awak media mengaku, bahwa berdasarkan jadwal pertandingan, pihaknya bermain melawan Perseda Daeo.
Hanya saja, panitia tidak melanjutkan pertandingan. Dengan demikian, pihaknya sangat merasa dirugikan dari sisi anggaran.
“Yang jadi masalah itu beberapa pemain dari luar yang kita bawah, saya juga harus dibayar bayar perhari, ganti rugi honor harus dibayar karena ini tong pe jadwal main kalau dibatalkan konsekuensi anggaran 4 orang itu anggaran fantastislah,” akunya.
Tidak hanya Rahmat, Hal yang sama juga disampaikan oleh manager Perseda Daeo Almukaram Goraahe. Menurutnya, pihaknya juga sangat dirugikan dengan tidak jelasnya pertandingan itu.
Apalagi, Perseda Daeo juga mendatangkan pemain dari luar dengan demikian mulai dari biaya transportasi, makan, tempat tinggal dan sewa pemain juga besar. Olehnya itu, panitia harus mengganti biaya dimaksud.
“Kami merasa dirugikan soal ganti rugi 1 kali main itu 12 juta, makanya kami tuntut harus diganti,” tegasnya. (lud)
