spot_imgspot_img

DPRD Morotai Pertanyakan Kinerja Dinas Pertanian

Reporter: Maulud Rasai

MOROTAI,AM.com – Anggota DPRD Pulau Morotai, Fadli Djaguna dalam hearing bersama Dinas Pertanian (Distan) menilai bahwa Pemda Pulau Morotai belum mampu mengakomodir wilayah pemasaran produk tani lokal.

“Sehingga masyarakat tani kebingungan ketika menjual produk taninya, lain hal jika Pemda memfasilitasi dengan mengikutsertakan peran Perusda dalam pemasaran produk tani tersebut,” katanya.

Bahkan, Fadli bilang pemetaan pengembangan lahan pertanian pun juga belum difokuskan oleh Distan Pulau Morotai, seperti contohnya Kecamatan Morotai Selatan difokuskan pengembangan lahan tomat dan rica dan Kecamatan Morotai Selatan Barat dikhususkan bagi lahan padi sawah.

“Kemudian terkait pengembangan pertanian padi sawah dan ladang pun produk beras lokal Morotai jarang terlihat dan sepertinya sulit bersaing dalam pemasarannya dengan beras dari luar daerah,” ungkapnya.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyebutkan, banyak hal yang harus dibenahi sebagai perbaikan kinerja Distan, dalam penetapan harga jual tomat dan cabai keriting yang masih merugikan petani dan mengevaluasi kinerja penyuluh pertanian yang saat ini ada di Morotai.

Tidak hanya Fadli, hal senada juga diutarakan oleh Wakil Ketua II DPRD Morotai Judi R.E. Dadana, dimana pihaknya menilai bahwa Distan juga terkesan pilih kasih dalam pemberian bantuan.

“Adanya indikasi pilih kasih terhadap masyarakat tertentu dalam menerima bantuan dari dinas untuk pengolahan lahan kosong menjadi lahan pertanian holtikuktura,” ujarnya.

DPRD memperingatkan jangan sampai sikap pilih kasih tersebut dipengaruhi adanya perbedaan dari pandangan politik.

Sementra Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura Distan Morotai, Tamhid Bilo, dalam keterangannya mengatakan, Distan telah mengupayakan sumber anggaran dari APBN dan DAK APBD hingga 2021 ini dalam pengembangan pertanian dan perkebunan di Pulau Morotai dengan pencapaian telah ada 350 hektare padi sawah dan 850 hektare padi ladang.

“Dalam bidang pertanian dan perkebunan pun masyarakat tani telah dijamin terkait benih, pupuk dan obat-obatan bagi masyarakat tani. Selain itu untuk bidang holtikultura Morotai telah mampu menghasilkan 3,5 ton tomat/minggu, dan cabai 1,5 ton/minggu yang dinilai sebagai pencapaian terbesar hingga saat ini,” jelasnya.

Dirinya menjelaskan, terkait pemasaran produk holtikultura dinilai merupakan ranah Disperindagkop Morotai.

“Hingga saat ini Distan Morotai terus berupaya dalam memberdayakan produk holtikultura lokal dengan mendorong harga jual supaya tidak merugikan masyarakat umum dan masyarakat tani holtikultura dengan kesepakatan harga tomat Rp. 10.000/kg dan cabai keriting Rp 30.000/kg,” jelasnya. (lud)

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL