Reporter : Maulud Rasai
MOROTAI, AM.com – Aksi unjukrasa oleh ratusan mahasiswa Universitas Pasifik (Unipas) Morotai yang tergabung dalam aksi Aliansi Perjuangan untuk Petani Indonesia (Anak Petani) di Kantor Dinas Pertanian Pulau Morotai berakhir ricuh.
Pantuan media ini, aksi yang berlangsung di depan Kantor Dinas Pertanian Morotai pada Senin (27/09/2021), itu sempat terjadi adu mulut antara Kapolsek Morotai Selatan (Morsel), AKP. Aris A.B dan massa aksi.
Berselang beberapa menit kemudian, massa aksi pun dipaksa bubar keluar dari halaman Kantor Dinas Pertanian oleh pihak Satpol PP dan pihak kepolisian.
Setelah pihak keamanan berhasil mendorong massa aksi keluar dari halaman Kantor Dinas Pertanian, akibatnya terjadi adu mulut yang berakhir saling baku lempar sehingga polisi membubarkan massa aksi menggunakan tembakan gas air mata.
Diduga, aksi oleh ratusan mahasiswa di depan kantor Dinas Pertanian itu tidak sesuai prosedur karena ijin aksi yang dilayangkan ke Mapolres Morotai itu ditolak.
“Aksi ini tidak sesuai prosedur, izin aksi mereka di tolak oleh Polres Morotai karena tidak ada yang Kordinator Lapangan (Korlap), semuanya mengaku Korlap,” ungkap Kapopsek Morsel, ketika di konfirmasi awak media.
Menurutnya, hal yang ditakutkan yaitu adanya penyusup sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam hal ini keamanan dari massa aksi.
Dilain sisi, Aris menyebutkan secara regulasi aksi Anak Petani belum mendapat izin, karena pemberitahuan aksinya ditolak. Selain itu diminta surat pernyataan demi keamanan tapi mereka tidak sanggup.
“Saya belum tanyakan, tapi yang jelas saya dari pihak Polsek tidak ada pemberitahuan yang saya dapat dari Polres Morotai. Kalau kita biarkan, sementara kita belum menyusun pengamanan aksi sehingga bisa saja terjadi sesuatu antara masa aksi dengan pihak lain. Hal ini yang kita kuatirkan,” tuturnya.
Sementara itu, Abdurahman Saidjadi, yang juga koordinator aksi disaat kericuhan itu mengatakan aksi yang dibubarkan oleh pihak kepolisian ini karena mungkin soal surat pemberitahuan aksi yang sudah kami masukan di Polres Morotai.
Namun Menurutnya, pemberitahuan aksi berdasarkan hasil kajian dan analisis massa aksi tidak harus menggunakan surat pernyataan.
“Ketika aksi berjalan di Dinas Pertanian Pulau Morotai, kami meminta hearing dengan Kepala Dinas Pertanian tapi secara serentak pihak Satpol PP dan pihak Kepolisian datang,”katanya.
Bahkan ditegaskan juga dari Kabid Perkebunan bahwa tidak harus hearing bersama aksi Aliansi Anak Petani karena dalil dari pihak kepolisian tidak ada surat pemberitahuan secara resmi.
“Padalah surat pemberitahuan aksi itu kami sudah masukan, namun masalah surat pernyataan itu dengan meterai 10.000 yang harus kami tandatangan, itu yang kami tidak mau karena yang kami tahu hanya surat pemberitahuan saja,”tandas Korlap.
Dia juga menjelaskan bahwa Surat Pemberitahuan Aksi tersebut telah dimasukan ke Polres Morotai sejak Sabtu (25/09/2021). Namun hingga, waktu aksi sesuai jadwal. pihak kepolisian tidak mengeluarkan izin padahal kontak person di dalam surat tersebut sudah dicantumkan tapi tidak dikomunikasi.
“Saat surat masuk kami sudah diambil dokumentasi, itu artinya surat pemberitahuan aksi walaupun ditolak, tapi secara pemberitahuan surat aksi itu sudah masuk kepada pihak yang berwajib,”akunya.
Untuk diketahui, tuntutan masa aksi saat itu diantaranya, Dinas Pertanian secepatnya menyediakan alat transportasi pertanian. Sediakan lahan, dana, teknologi pendidikan dan infrastruktur pertanian kepada petani di Morotai.
Pemda segera selesaikan seluruh masalah petani di Morotai. Pemda segera tuntaskan konflik sengketa tanah antara TNI dan masyatakat. Hentikan vaksinasi yang menghambat pemasaran hasil petani. Pemda segera lakukan sinkronisasi BUMDes untuk sektor pertanian. Pemda segera ciptakan sekolah pertanian dan segera bentuk industri komoditi lokal di Morotai.
Pemda harus hadirkan toko pertanian di Morotai. Laksanakan Reformasi Agraria. Pemda segera selesaikan masalah jalan tani di desa-desa yang belum terselesaikan. Naikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pada hasil produksi pertanian Hortikultura serta berikan bantuan alat untuk membongkar lahan pertanian.