Reporter: Ong Rasai
SOFIFI,AM.com – Berpengalaman sebagai tuan rumah event nasional maupun internasional, Provinsi Sumatera Selatan tahu betul cara menerima dan menjamu tamu. Hal serupa juga mereka rasakan saat berkunjung ke Provinsi Maluku Utara yang jadi tuan rumah STQ Nasional di Kota Sofifi.
“Kami sangat senang sekali dan juga merasa tersanjung, kepada pak gubernur Maluku Utara. Terutama untuk LO dari dinas Kelautan dan Perikanan, ketika kami datang di Maluku Utara kami langsung dijemput bersama LO, kepala dinas dan seluruh jajarannya,” ungkap Kabag Agama Biro Kesra Provinsi Sumsel, DR. H. Sunarto, S.Sos,. M.Si.
Pimpinan rombongan tim survei dari Sulsel ini juga merasa tersanjung dengan pelayanan mulai dari segi fasilitasi kendaraan, baik laut maupun darat yang digunakan untuk mengantar rombongan ke mana saja, bahkan juga makanan yang disajikan.
“Bersama Kepala Dinas Perikanan kami dimanjakan dengan berbagai hidangan ikan, sampai kami puas,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan tempat tinggal khafilah yang sudah disediakan oleh Pemprov Malut, yang berbeda dari pelaksanaan STQ Nasional di daerah lain, Sunarto mengaku sangat bersyukur.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Gubernur Maluku Utara, sebab dengan kepemimpinan dibawah seorang kyai sudah sangat mengerti apa yang diinginkan para peserta ini,” ungkapnya.
“Dari hasil pantauan kami ini sangat representatif, di mana sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas di antaranya memiliki AC tempat hidup yang layak dan juga disediakan tempat masak, tempat ruang tamu nah ini bagi kami sangat bagus,” tambahnya.
Menuriutnya, ini cukup banyak yang difasilitasi oleh pemerintah daerah, sebab selama ini ketika mengikuti pelaksanaan STQ Nasional di tempat lain harus mencari hotel dan menyewa hotel.
“Bahkan ini seakan-akan kita tinggal di rumah sendiri. Begitu kami lebih enjoy, lebih tenang seperti tinggal di rumah sendiri kemudian jarak antara penginapan dan venue itu dekat tempat tinggal kita bisa jalan kaki, ini sangat bagus,” jelasnya.
Tak hanya itu, Doktor Sunarto juga mengatakan fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh Maluku Utara ini patut menjadi contoh bagi pelaksanaan STQ Nasional di daerah lain.
“Kami harapkan nanti jika sebagai tuan rumah, akan berupaya untuk mencontoh kan dia juga seperti di Maluku Utara,” ujarnya.
Menurutnya, Maluku Utara dan Sumatera Selatan punya ikatan historis, dimana pada masa Kesultanan Palembang, Sultan Badaruddin II pernah diasingkan ke Ternate hingga wafat.
“Setibanya di sini juga saya langsung berziarah ke makam Sultan Badarudin II, ini merupakan Sultan dari Palembang makanya saya harus ziarah,” ungkapnya.
Terkait dengan target Sumsel dalam pelaksanaan STQ Nasional ke-26 di Sofifi ini, Sunarto menyebutkan memasang target tinggi untuk menjadi juara. Namun tujuan dari kegiatan ini adalah mencari qori dan qoriah terbaik, hafiz dan hafizah serta penghafal hadis yang terbaik.
“Khafilah direncanakan yang akan datang sebanyak 60 orang, tapi untuk peserta hanya 20 orang, yang akan mengikuti seluruh cabang kompetisi yang dilaksanakan pada STQ nasional, semoga dapat menjadi yang terbaik,” harapnya. (∆)