Reporter : Dirman Umanailo

TERNATE, AM.com – Calon penumpang yang hendak keluar daerah Kota Ternate wajib melakukan pemeriksaan Swab Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Covid-19.

Namun, ditemukan harga test RT-PCR di Kota Ternate, Maluku Utara, cukup bervariasi. Dimana, harga Test RT-PCR di Laboratorium Klinik Prodia, yang terletak di bilangan Kelurahan Takoma, Kecamatan Ternate Tengah, mencapai Rp.800.000.

Berbeda dengan Test RT-PCR di Laboratorium Nita Medical, di bilangan Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara, mencapai Rp750.000. Sementara di Laboratorium Klinik Kimia Farma, di Kelurahan Takoma kecamatan Ternate Tengah, Test RT-PCR Covid-19 mencapai Rp550.000.

Perbedaan harga tersebut, membuat Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlaela Syarif angkat bicara. Kata Nurlaela, memang pemerintah pusat masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia dan masyarakat Kota Ternate sudah melakukan vaksin kurang lebih 26 persen. Namun, keberangkat masih menggunakan PCR. 

“Kalau di RSUD itu gratis hanya saja reagen PCR sudah habis maka harus di tunggu, tetapi masyarakat yang keluar daerah karena kepentingan mendadak harus melakukan PCR di Klinik,” ujarnya.

Kata Nurlaela, standarnisasi PCR di Klinik sesuai dengan aturan itu Rp 495.000. Namun, Klinik mematok harga Rp. 700 ribu sampai Rp 800 ribu. Bahkan, harga tersebut disesuaikan dengan waktu, jika melebihi dari 2 x 24 Jam maka harga PCR pun naik.

Dengan fakta dilapangan, lanjut Nurlaela, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait dengan standar harga PCR di klinik, karena standar harga yang diatur dalam UU Kesehatan itu tidak sampai Rp.700.000 hingga Rp. 800.0000.

“Dinas Kesehatan harus tegas, kalau harganya tidak sesuai dengan aturan maka harus ditindak, sebab apa dasar mereka mematok harga seperti itu. Inikan menyusahkan masyarakat,”tandas Nurlaela.