Reporter: Amrin Teapon

SANANA, AM.com-Insiden Kecelakaan Laut (Laka Laut) di perairan Kabupaten Kepuluan Sula, di Tahun 2021 ini sudah terjadi 2 kali, yakni terbakarnya KM. Karya Indah dan Patah Kemudi KM. Simba 01. Bahkan, satu diantaranya terdapat korban jiwa yang hingga kini belum ditemukan.
Tingginya cuaca ekstrim di Indonesia Timur, khususnya perairan Maluku Utara belakangan ini. Membuat Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Kepulauan Sula, melalui Dinas Perhuhungan berupaya untuk melalukan antisipasi dini Laka Laut di perairan Kepulauan Sula. Sehingga itu, akan dilakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) serta melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakoor) dengan instansi terkait, termasuk agen perkapalan atau jasa pelayaran.
Plt, Kepala Dinas Perhubungan kabupaten Kepulauan Sula, Hairula Mahdi menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan gelar rapat khusus dengan pihak Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) atau Kesyahbandaraan, dan agen kapal yang masuk ke Pelabuhan Sanana, atau wilayah Kepulauan Sula.
“Jadi, nanti kami undang semua agen kapal dan Syahbandar dalam hal ini KUPP untuk membuat penertiban persoalan kelayakan Kapal yang masuk di Sula, harus ada laporan kapasitas penumpangnya berapa banyak, kemudian mesin yang di gunakan. Apakah layak atau tidak jangan sampai kapal-kapal tidak layak masuk seperti yang lalu-lalu. Kita harus melakukan Monev, biar Laka Laut dapat diantisipasi dini,” jelasnya saat diwawancarai. Selasa, (14/9/2021).
Disentil terkait persoalan izin berlayar, kata Hairula, hal tersebut merupakan kewenangan pihak Kantor Syajbandaran dan Otoritas Pebuhan (KSOP) atau KUPP Sanana, dan Dirjen Perhuhungan Laut. Sementara, Dinas Perhungan Kepulauan Sula hanya menyampaikan pemberitahuan dan rekomendasi.
“Untuk izin berlayar ini semua kewenangan Syahbandar, kami dari Dishub ini selain dari pada pemberitahuan juga ada semacam rekomendasi dari kami saja untuk mereka punya operasi berlayar dan nanti akan dievaluasi dari kami setiap tahun,”katanya.
Hairula bilang, kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Utara, dan Dishub Kepsul juga mendapatkan beberapa arahan antisipasi.
“Kalau untuk provinsi kemarin kami sudah laporkan soal kejadian ini dan arahan dari mereka juga terkait dengan laka laut ini, kita harus antisipasi dan lebih waspada, Ketika kita lihat cuaca kurang bagus secepatnya kita memberikan semacam pemberitahuan kepada seluruh pemilik kapal dan nelayan supaya tidak melaut,”ungkapnya.
Hairula Menambahkan, Pemda Kepsul sangat memprihatinkan kejadian ini. “Perintah Ibu Bupati untuk lebih fokus terkait dengan laka laut ini, kedepannya di tahun 2022 kita akan adakan langkah-langkah serius untuk antisipasi dan ada persiapan juga terkait dengan kesiapan-kesiapan sebelum barangkat dan lain sebagainya,” tutupnya.