Reporter: Maulud Rasai
MOROTAI,AM.com – Seorang pengendara sepeda motor atas nama Darjan Mahasari asal Desa Sambiki Kecamatan Morotai Timur (Mortim), nyaris dikeroyok dua orang tak dikenal, yang diduga merupakan kawanan begal.
Peristiwa itu terjadi saat Darjan berkendara seorang diri untuk menjenguk saudaranya yang sedang sakit di Daruba Kecamatan Morotai Selatan (Morsel), dia melintasi jalan lintas Sangowo-Daruba, Minggu (25/04) pukul 17.00 WIT. Saat itu orang tidak dikenal itu menggunakan dua motor tanpa nomor polisi mencegat dirinya.
Diceritakan, saat di SKPT Desa Daeo Kecamatan Morsel dirinya (Dejan,red) dikejar oleh empat Orang tidak dikenal dengan menggunakan dua kendaraan motor, aksi kejahatan itu dikejar hingga sampai di Air Kaca Desa Wawama.
“Pas buka puasa sudah menjelang magrib, mereka ikuti saya dari Kostor, SKPT Desa Daeo, ada sekitar dua motor mereka ikuti saya terus, kemudian di Desa Sabatai dong lambung saya punya motor, kemudian mereka berhenti tunggu saya dan di Desa Momojiu mereka lambung saya lagi,”cerita Darjan dengan wajah trauma, Rabu (20/04) kemarin.
Saat memasuki Desa Totodoku, dua Orang yang diduga begal itu masih mengawasinya dari belakang, bahkan dirinya mengaku dalam aksi itu, dirinya sudah memiliki firasat yang tidak enak lagi terhadap kedua pengendara yang terus mengawasinya itu.
“Terus lewat Totodoku, pas ada mangga besar dan bertepatan jalan rusak dan terlihat gelap, saat disitu firasat saya, sebentar di air kaca pasti mereka tahan saya. ternyata firasat saya itu betul, jadi Itu satu orang halang dari depan. Dua orang tak pake helem semua pake dua motor dan dua dua tak ada plat samua, terus saya lihat motor itu, motor dari luar semua bukan motor dari kampung. Jadi Satu motor metik dan satu motor besar, pas sampe di air kaca motor besar dia malintang menghalangi saya, tapi saya pikir teman bercanda, terus motor metik hitam dia mendekat di saya, dan mereka injak motor saya tapi salah,” ceritanya.
Aksi kawanan begal itu tidak berlangsung lama karena ada satu mobil dumtruk yang hendak melewati jalan tersebut.
“Jadi beruntungnya ada mobil dumtruk yang lewat, sehingga mereka menganggap itu adalah anggota Polisi, dan mereka lansung putar arah dan lari. Mereka lari ke arah Desa Totodoku, dan saya pun lansung lari untuk menyelamtkan diri ikut mobil trek yang lewat itu. Setelah saya masuk di bandara mereka sudah tidak kejar saya lagi,” ceritanya.
Belajar dari pengalamannya itu, dirinya berharap agar hal-hal semacam itu dapat di antisipasi oleh pihak yang berwajib. Tidak hanya itu, dirinya juga meminta agar warga lebih berhati-hati melewati jalur tersebut dan tidak berkendara pada saat malam hari.
“Warga harus berhati-hati, dan kalau bisa dari pihak keamanan ada patroli rutin untuk jalur itu. Demi keselamtan masyarakat semua, dan untuk pengendara roda dua maupun empat selalu berhati-hati,” imbaunya. (lud)