LABUHA, AM.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara, mencatat sdikitnya sebaknya 427 unit rumah warga akibat gempa magtitudo 5,2 SR di Halmahera Selatan. Kerusakan rumah warga yang tersebar di beberapa kecamatan ini, juga merusak seumlah failitas umum, seperti tempat ibadah, sarana pendidikan dan sarana kesehatan
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Utara, Yunus Badar dalam press releasenya, Minggu (28/02/2021) mengungkapkan, gempa 5,2 SR berdampak di enam kecamatan, yaitu kecamatan Bacan, kecamatan Bacan Selatan, kecamatan Bacan Barat, kecamatan Bacan Timur, kecamatan Bacan Barat Utara dan kecamatan Bacan Timur Tengah. “Jumlah rumah telah teridentifikasi namun belum terklasifikasi tingkat kerusakan. Jumlah kerusakan rumah warga terbanyak berada di kecamatan Bacan sebanyak 224 unit, kecamatan Bacan Selatan 127 unit, kecamatan Bacan Timur 47 unit, Bacan Barat Utara 11 unit, kecamatan Bacan Timur Selatan 9 unit dan kecamatan Bacan Timur Tengah 9 unit, totalnya 427 unit,”ungkap Yunus.
BACA JUGA : Gempa 5,2 SR di Halmahera Selatan, 60 Rumah Warga Rusak
Selain kerusakan rumah, lanjut dia, gempa juga berdampak pada kerusakan fasilitas publik, seperti sarana ibadah. Sarana ibadah rusak di kecamatan Bacan sebanyak 4 unit dan kecamatan Bacan Selatan 1 unit. Sedangkan sarana pendidikan 2 unit mengalami kerusakan di kecamatan Bacan. Sementara untuk fasilitas kesehatan, kerusakan masing-masing 1 unit di kecamatan Bacan dan Bacan Selatan. “Kalau untuk korban luka-luka dengan kategori ringan sebanyak 10 orang, sedangkan warga yang mengungsi disebabkan trauma setelah mengalami guncangan gempa,”ujarnya.
Yunus bilang, BPBD kabupaten Halmahera Selatan telah mendirikan tenda pengungsi, seperti di halaman RSUD Labuha. Di samping itu, BPBD juga mendistribusikan bantuan logistik kepada warga terdampak. BPBD Provinsi Maluku Utara telah memberikan bantuan logistik permakanan, sedangkan stok logistik permakanan masih mencukupi sampai dengan 14 hari ke depan.
BACA JUGA : BPBD Malut Tinjau dan Serahkan Bantuan Kepada Korban Gempa di Halmahera Selatan
Disisi lain, Yunus menjelaskan, berdasarkan pantauan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB menyebutkan, tantangan yang dihadapi dalam masa darurat yaitu lokasi terdampak yang sulit dijangkau dan jaringan komunikasi. TRC BNPB yang telah tiba di lokasi segera memberikan pendampingan dalam aktivasi pos komando penanganan darurat. Selain itu, tim membantu kaji cepat dampak kerusakan akibat gempa di desa Amasing Kota Utara, kecamatan Bacan.
“Guncangan kuat dirasakan warga di desa Labuha. Guncangan kuat terjadi selama 2 hingga 3 detik di desa tersebut. Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah akibat guncangan kuat dan terjadi lampu pada,.”terang Yunus.
Sementara itu, Dia menambajkan, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter gempa 5,2SR terjadi pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada 11 km Timur Laut Labuha di wilayah provinsi Maluku Utara. Berdasarkan pemodelan, gempa ini tidak memicu terjadinya tsunami.
Berita Menarik : Penyidik Polres Kepsul Diamkan Dugaan Korupsi Masjid Raya Bobong