spot_imgspot_img

BKNI RI Siap Gelontorkan 120 Miliar Bangun Falkes di Maluku Utara

TERNATE, AM.com – Badan Ketahanan Nasional dan Internasional Republik Indonesia (BKNI RI) pada tahun anggaran 2021 ini, telah siap menggelontrkan dana sebesar 120 miliar untuk pembangunan Fasilitas Kesehatan (Faskes) untuk perawatan Lanjut Usia (Lansia) di 9 Kabupaten/Kota di Provinsi  Maluku Utara (Malut) khususnya bagi daerah-daerah yang masuk dalam kawasan wilayah Terpencil, Tertinggal dan PulauPulau Terluar (daerah 3T).

Kesiapan kucuran anggaran sebesar Rp120 Miliar ini, disampaikan langsung oleh kepala BKNI RI Rm. Triharsono saat kegiatan Sosialisasi Program Pembangunan Faskes dan Perawatan Lansia Berbasis Wisata Ekologi (Medical Ecotourism Senior Living). Serta dilanjutkan dengan Penandatangan  Memorandum Of Understandin (MoU) antara PT. Surya Atap Logam dengan para mitra se-Maluku Utara dan se-Sulawesi Tenggara,  yang dirangkaikan dengan penandatanganan Berita Acara Penerimaan Dana Lahan Faskes BKNI-RI disaksikan langsung oleh gubernur Maluku Utara dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Darwis Pua, di Muara Hotel Kamis (25/2/2021).

“Kita melayani Lansia domestik artinya wilayah lokal maupun Lansia  internasional. Sehingga itu, kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan pemantapan niat untuk  membangun Faskes di Malut.Khususnya pembangunan faskes lansia yang berbasis wisata ekologi,’ kepala BKNI RI Rm. Triharsono kepada awak media.

Triharsono menjelaskan,Fasilitas yang dibangun didalam kawasan tersebut adalah klinik kesehatan yang ketika ada masyarakat dilingkungan setempat tidak bisa ditangani oleh Puskesmas setempat. Maka, Faskes yang kita bangun ini akan menampung dan melakukan pengobatan secara gratis bagi yang tidak mampuh.

Ia menyebutkan, pembangunan Faskes klinik berbasis ekologi wisata di provinsi Maluku Utara di pusatkan di 8 kabupaten, dan 1 kota. Kita akan fokus kepada kabupaten sehingga di Malut ada 8 kabupaten itu yang diperuntukan  dan satu kabupaten dibangun dua sampai tiga titik.

Akan tetapi dengan syarat kecamatan yang tertinggal dan wilayah itu dibangun dan tidak ada masalah dari sisi lahan, tidak konflik, tidak banjir tokoh masyarakat juga mendukung dan semua pihak harus mendukung. “Ini program nasional dan internasional tentunya pembangunan diupayakan serentak,”tuturnya.

Dikatakan, sejauh ini sudah memulai dengan pembebasan lahan, karena di Maluku Utara baru masuk untuk dipercepat lagi agar nanti digabung dengan 18 Provinsi lainnya dan provinsi Maluku Utara merupakan provinsi ke 19, dan 70 kabupaten yang sudah tercatat clear surat-suratnya sudah 133 titik yang ready segera harus eksekusi dibangun secepatnya. Lahan yang dibutuhkan sekitar 9 hektar pembebasan lahan juga murni semua dari BKNI RI. “Jadi kita justeru memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah,”bebernya.

Lebih jauh dikatakan, untuk anggaran setiap provinsi tergantung jarak dan lokasi  namun di Maluku Utara anggarannya Rp120 miliar, bersuber dari bantuan Internasioanl. Karena BKNI RI, memberikan pelayanan kepada Lansia yang mana Lansia domestik tidak ada lagi anggarannya sehingga menggunakan Lansia internasional karena Lansia internasional ada pembiayaan untuk perawatan lansia.

“Kita tugasnya membangun kita menghadirkan Lansia selama 6 bulan ke wilayah masing-masing sambil berkunjung wisata mereka prabayar disitulah satu lansia dikenakan biaya 100 juta satu bulan,”jelasnya sembari menegaskan, itu akan dibatasi selama 6 bulan. “Setelah 6 bulan mereka ( lansia internasional) akan berpindah posisi ke kabupaten yang lain sesuai dengan mereka inginkan,”pungkasnya.

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL