BKNI RI Bakal Bangun 25 Titik Fakes di Maluku Utara, Rekrut 900 Tenaga Medis Per Titik
TERNATE, AM.com – Badan Ketahanan Nasional dan Internasional Republik Indonesia (BKNI RI) dengan anggaran yang cukup fantastis Rp 120 miliar bakal membangun 25 Titik Fasilitas di Maluku Utara serta akan merekrut 900 tenaga medis yang tersebar di 24 kecamatan pada 8 kabupaten dan 1 kota. Pembangunan Faskes ini untuk menunjang pelayanan bagi Lanjut Usia (Lansia) khususnya bagi daerah-daerah yang masuk dalam kawasan wilayah Terpencil, Tertinggal dan PulauPulau Terluar (daerah 3T).
Kepada wartawan, kepala
BKNI RI Rm. Triharsono disela-sela kegiatan Sosialisasi Program Pembangunan
Faskes dan Perawatan Lansia Berbasis Wisata Ekologi (Medical Ecotourism Senior
Living), bahwa seluruh titik Faskes tersebar di 25 desa, 24 kecamatan pada 9
kabupaten/kota di wilayah provinsi Maluku Utara untuk memudahkan masyarakat daerah
Terpencil, Tertinggal dan Pulau-Pulau Terluar untuk mengakses Falitas Kesehatan
dengan mudah.
“Kita bangun Faskes ini
untuk memudahkan pelayanan Lansia, karena selama ini mereka kurang
diperhatikan, jadi disetiap kabupaten/kota akan terdapat atau kita bangun 2
sampai 3 titik faskes. Tentunya dengan syarat daerah yang tertinggal atau
terisolir,”ugkapnya, di Muara Hotel, Kamis (25/2/2021).
Berikut 9
kabupaten/Kota yang akan dibangun titik Faskes, yakni :
- Kabupaten Halmahera Utara terdapat 3 titik yaitu desa Bori kecamatan Kao Utara, desa Patang Kecamatan Kao, dan desa Seki Kecamatan Galela Utara
- Kota Tidore Kepulauan terdapat 2 titik Faskes yaitu, desa Gita Raja kecamatan Oba, dan Kelurahan Ome kecamatan Tidore Utara.3.
- Kabupaten Halmahera Selatan terdapat 2 titik Faskes yaitu, desa Yaba kecamatan Bacan Barat Utara, dan Desa Baru kecamatan Obi.
- Kabupaten Kepulauan Sula terdapat 3 titik Faskes yaitu, desa Lekosula kecamatan Mangoli Barat, desa Kabau Pantai kecamatan Sulabesi Barat, dan desa Capalulu kecamatan Mangoli Tengah.
- Kabupaten Halmahera Tengah terdapat 3 titik Faskes yaitu, desa Loleo kecamatan Weda Selatan, desa Sibenpopo kecamatan Patani Barat, dan desa Dotte kecamatan Weda Timur.
- Kabupaten Halmahera Timur terdapat 3 titik Faskes yaitu, desa Wayamli kecamatan Maba Tengah, desa Dakaino kecamatan Wasile Timur, dan desa Pekaulang kecamatan Maba.
- Kabupaten Halmahera Timur terdapat 3 titik Faskes yaitu, desa Bobaneigo kecamatan Jailolo Timur, desa Ratem kecamatan Jailolo Selatan, dan desa Tabobol kecamatan Ibu Selatan.
- Kabupaten Pulau Morotai terdapat 3 titik Faskes yaitu, desa Tanjung Saleh kecamatan Morotai Utara, desa Daeo Majiko kecamatan Morotai Selatan, dan desa Cendana kecamatan Morotai Jaya.
- Kabupaten Pulau Taliabu terdapat 3 titik Faskes yaitu, desa Air Kalimat kecamatan Taliabu Utara, desa Nunca kecamatan Taliabu Utara, dan desa.
Sementara untuk perekrutan
tenaga kerja di Malut di 9 kabupaten/kota, BKNI RI akan berkordinasi dengan
dinas tenaga kerja kabupate/kota masing-masing dan juga dinas kesehatan
termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Semua dilibatkan, maka 1 (satu) titik
yang pelayanan dibagi 3 (tiga) shift dengan jam kerja 7 jam. Kalau 1 (satu) titik
menampung 300 Lansia dikalikan per kabupaten maka hampir 900 itu pun baru
tenaga medis belum tenaga security dan lain- lain kurang lebih hampir 3000
tenaga kerja 1 (satu) titik.
“Dengan mereka bekerja
disitu standar UMR akan dilipatgandakan tiga kali lipat dari standar kalau di Malut perawat gajinya 3 juta kita
dilipatkan menjadi tiga lipat dari nilai itu. Kenapa karena perawatan lansia
membutuhkan kesabaran dan diluar dari pada yang umumnya itulah kenapa mahal
karena resikonya apalagi melayani lansia internasional harus mempunyai dasar
setidaknya bisa berkomunikasi dengan bahasa yang bersangkutan”,tuturnya
Dijelaskan, Pelayanan
lansia ini misalnya ketika berkunjung ke kawasan yang dibangun tentunya
menguatkan perekonomian 8 Kabupaten di
Provinsi Maluku Utara.Maka dengan adanya
pembangunan Faskes dapat bekerja sungguh – sungguh.
Lebih jauh dikatakan, Pembangunan Faskes untuk lansia sesuai dengan misi Badan ketahanan nasional dan internasional untuk memberikan penghormatan maupun pelayanan kepada lansia.
Sebab, menurutnya, Lansia
di Indonesia belum terlalu diperhatikan secara utuh sehingga masih banyak lansia yang sangat
prihatin ditelantarkan. “Kita dari BKNI dan internasional membantu pemerintah
mewujudkan pembangunan dan pelayanan lansia harus betul – betul dilakukan,”ujarnya.
Disisi lain juga, Kata
dia, untuk penerapan tenaga kerja untuk wilayah di setiap kabupaten masing-
masing yang akan dibangun kawasan lansia wisata tersebut. Karena, penyerapan di
satu wilayah bisa menyerap 3000 tenaga kerja itu dari berbagai
perawat,dokter,security dan tenaga lainnya.
“,Itu kan artinya
kita membantu pemerintah setempat untuk penyerapan tenaga kerjanya. itu
pendapatannya pasti ada penguatan
ekonomi karena setiap yang bangun
di kawasan tersebut pastinya akan dampaknya
luar biasa penyerapan dan ekonomi di seluruh wilayah yang dibangun itu
terangkat menjadi baik”,ungkapnya.
Meski begitu, kalau
sudah berjalan nanti ada Kas daerah (Kasda) yang diisi tidak hanya di Kasda
daerah tetapi dari insitusi kepolisian dari pihak TNI AD,semua lembaga ada hak
yang diberikan ke mereka tujuannya supaya mereka juga ikut menikmati dan
menguatkan per ekonomiannya.
Karena itu tidak hanya
Kasda Provinsi dan Kabupaten dan yang paling penting tanggungjawab mengurangi
utang negara.bukan membayar 100 persen tetapi sebagai Badan penyelenggaraan
negara hanya punya kemampuan membantu meringankan utang negara yang kurang
lebih sudah Rp10,000 triliun.
“Artinya sebagai generasi kedepan harus prihatin kalau bukan dari kita tidak bisa, apabila kalau hanya mengandalkan pajak dalam negeri tidak bisa menyelesaikan utang”,tukasnya.