Reporter : Rusdianto Umagapi
SANANA, AM.com–Pencanangan program Merdeka Internet tahun 2020 oleh pemerintah kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yang bekerja sama dengan PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) bakal tertunda. Padahal, program ini untuk pelayanan kebutuhan internet di pelosok, seperti Sekolah, Kantor Pemerintahan Desa, Pustu.
Padahal, pemasangan tower Telkomsel disejumlah titik telah dilakukan oleh PT. STI sebagai pemilik merek dagang layanan 4G Net1 Indonesia, sejak bulan Oktober 2019. Namun, tidak difungsikan lantaran terkendala listrik.
Baca Juga Berita Terkait : Akses Jalan dan Listrik Jadi Alasan Tower Telkomsel di Puhuyon Tidak Diaktifkan
Kepala PLN Ranting Sanana, Muhsin A. M Rasay, saat ditemui wartawan di rungan kerjanya, belum lama ini mengatakan, pembangunan tower tesebut, pihak (PT.STI) yang tidak konsisten dan tidak saling percaya, antara satu dan yang lain sehingga tower itu sampai sekarang tidak dapat diaktifkan.
“Dalam pembangunan tower itu mereka yang tidak saling baku percaya, dorang kamari tanya harga pemasukan listrik, torang bilang harga pemasangan listrik, dorang kira tong bafoya, kemudian dong tanya di PLN Ternate, makanya tong juga sudah pamalas. Apalagi posisi Tower yang dibangun, sekitar 300 meter dari badan jalan, kemudian dibangun di pegunungan,”katanya.