TIDORE,AM.com – Aksi penolakan gedung LPMP Maluku Utara yang akan dijadikan tempat karantina bagi Orang Dengan Pengawasan (ODP), terus dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Rum dalam Aliansi Tolak Bala pada Jumat sore (27/3/2020) didatangi oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Senen.
Wawali Tikep kepada massa aksi mengatakan, bahwa ini adalah ujian dari Allah maka tidak boleh saling menyalahkan karena ini tiba- tiba.
“Pemerintah daerah tara pernah abaikan semua ini, tidak mau dengar masyarakat, tidak. Kemudian masyarakat dengan cara yang begini, tidak mau.Terus pemerintah punya cara mengatasi dan mengontrol barang ini bagaiman,” katanya.
Menurutnya, langkah pemerintah untuk menetapkan LPMP sebagai lokasi karantina, apalagi orang yang diisolasi bukanlah yang telah positif tetapi masih ODP dan pemerintah siap menjamin keselamatan warga masyarakat Rum.
“Bukan hanya Kelurahan Rum bahkan masyarakat Tidore ini pasti pemerintah lindungi,” ujar pria yang disapa Ayah Erik ini.
Erik menyebutkan, ikhtiar boleh tapi jangan sampai kelewatan ikhtiar, apalagi masuk lagi pikiran-pikiran yang tidak bagus, sehingga membuat situasi makin rumit.
“Saya lihat ini kan begitu, sekarang torang mau bicara coba serahkan itu semua ke pemerintah kemudian pemerintah atur,” jelasnya.
Akan tetapi penjelasan Wawali Tikep tersebut tidak diterima oleh masyarakat yang mengatakan bahwa tidak butuh banyak penjelasan, karena virus corona sangat berbahaya maka dari itu tetap menolak LPMP Maluku Utara dijadikan tempat karantina.
“Kami minta Pemerintah Kota Tidore Kepulauan untuk mencari tempat lain,” tegas salah satu masa aksi.
Untuk menenangkan massa aksi, maka Wawali Tikep mengatakan sudah menelepon Wali Kota Tidore Kepulauan, Cptn Ali Ibrahim dan meminta beliau untuk tidak menjadikan LPMP Maluku Utara sebagai tempat Karantina
“Akan tetapi keputusan tersebut harus melalui rapat,” pungkasnya. (∆)