TERNATE,AM.com – Sejumlah pedagang pasar ikan menggelar aksi membuang ikan busuk di depan Kantor Wali Kota Ternate dan Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Ternate. Hal ini disebabkan, air tidak jalan dan sampah yang menumpuk tidak diangkut oleh Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tetnate.
Informasi yang dihimpun media ini pada Rabu (18/3/2020) pagi tadi, para pedagang ikan di pasar higenis melakukan aksi membuang ikan busuk di Kantor Wali Kota dan Kantor BP2RD Ternate, karena pedagang tidak merasa puas dengan pelayanan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate terkait dengan air dan sampah di pasar higenis khususnya tempat penjualan ikan.
Padahal, leo atau retribusi yang diberikan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sudah termasuk sampah, air, dan listrik.
“Air sudah tidak berjalan 4 hari, apalagi sampah. Masalah ini bisa dibilang sudah masuk pencemaran lingkungan,” kata salah satu pedagang ikan pasar higenis, Anto kepada wartwan usai aksi pembuangan ikan.
Anto mengaku, aksi yang dilakukan agar Pemkot juga mengetahui keluhan pedagang ikan yang tidak terpenuhi, terutama Air, Sampah, dan Listrik.
“Sampah tidak pernah diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup, air tidak berjalan 4 hari, listrik pun kadang mati, tetapi tidak pernah dihiraukan oleh Pemkot,” cecarnya.
Sampah dan ait tidak berjalan ini, lanjut dia, membuat bauh tak sedap semakin tajam. Sedangkan ini adalah tugas dinas terkait untuk mengurus persampahan dan air karena kewajiban pedagang sudah dipenuhi yaitu membayar leo atau retribusi.
“Hal ini kami sudah sampaikan tapi tidak dihiraukan, hingga kami melakukan aksi buang ikan busuk di tiga tempat tersebut,” kesalnya.
Dikatakan, inspeksi mendadak (sidak) maupun tinjauan Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman di pasar higenis khususnya tempat penjualan ikan. Mereka sudah sampaikan masalah ini kepada Wali Kota, tetapi tidak di hiraukan oleh Dinas terkait.
“Kami sudah sampaikan ke Wali Kota Ternatet saat melakukan tinjauan, tapi sama saja, tidak di hiraukan,” ucapnya. (∆)