spot_imgspot_img

Pukul Siswa, Oknum Guru SMA 1 Lede Diadukan ke Polisi

Reporter: Rusmin Umagapi

TALIABU, AM.com – Tindak kekerasan terhadap peserta didik kembali terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lede, Kecamatan Lede, Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), kali ini oknum guru inisial (J) memukul salah satu siswa yang masih duduk di kelas 2, Adam Saidirabba (18), hingga menibulkan luka sobekan di jidat.

Pristiwa terjadi pada Senin (09/02/2020), Adam dipukul lantaran telat masuk Sekolah diwaktu jam apel pagi, sementara perbuatan guru (J) dinilai berlebihan sehingga menuai protes dari orang tua Adam, dan mengadukan hal ini ke Polsek Taliabu Barat pada Selasa, (10/02/2020) kemarin.

Menurut, Nursiah (56) Orang tua Adam, bahwa pemukulan yang menimpa anaknya, berawal saat anaknya tak diijinkan masuk ke sekolah akibat pagar pintu masuk sekolah dikunci oleh oknum guru itu.

“Anak saya dipukuli karena terlambat, tetapi sebenarnya tidak terlambat, tapi karena guru itu masuk lebih awal, akhirnya pagar pintu masuk sekolah dikunci oleh oknum guru  tersebut, sehingga anak saya dan beberapa temannya tetap berada di luar pagar hingga temannya yang lain sudah apel, anak saya dan temannya tetap tak bisa diijinkan masuk dan mengikuti apel,” jelas Nursiah kepada wartawan.

Lanjut Nursiah, sesudah apel murid murid dipersilahkan masuk ke ruangan, dan oknum guru itu keluar menghampiri anak murid yang terlambat dan mengejar mereka menggunakan kayu, melihat itu anak-anak ini pun lari karena takut akan dipukuli.

“Sementara anak saya tetap berdiam diri karena dia berpikir guru tersebut tak akan memukulinya, saat guru itu sudah mendekat ke Adam, sontak langsung dipukuli oleh guru itu tepat mengenai jidat  Adam hingga mengalami luka sobekan,” ujarnya.

Nursiah bilang, oknum guru tersebut sudah sering melakukan kekerasan terhadap siswanya, namun hanya diselesaikan secara kekeluargaan, akan tetapi kali ini Nursiah akan memproses masalah ini secara hukum.

“Si guru itu sudah ulang-ulang menganiaya siswa siswi tapi semuanya diselesaikan secara kekeluargaan, tapi kali ini untuk anak saya yang jadi korban saya akan proses secara hukum. dan saya sudah laporkan di Polsek Taliabu Barat dan saya adukan ke UPTD cabang Dinas pendidikan yang ada di taliabu,” ungkapnya.

Nursiah tidak terima baik tindakan arogan yang lakukan oknum guru itu, yang seharusnya mengasihi dan menyayangi terhadap anak murid.

“Anak saya sampe bercucuran darah di jidatnya tidak akan saya terima, sebab saya menyekolahkan anak saya untuk menimba ilmu bukan mau dianiaya,” keluhnya.

Ia berharap tindakan kekerasan yang dialami putranya segera ditindaklanjuti oleh Polsek Taliabu Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Malut, agar adak efek jerah bagi pendidik yang melakukan penganiyaan kepada anak didiknya.

“Saya berharap kepada Polsek Talbar dan Dinas Pendidikan di Provinsi agar memberikan sanksi kepada guru tersebut bila perlu dimutasi ketempat lain atau lebih baik dipecat saja,” tegasnya.

Terpisah oknum  guru tersebut ketika dikonfirmasi terkait perbuatannya, Dia membantah kalau Dia pukul Adam (korban) menggunakan anak pagar melainkan bambu.

“Jadi kayu yang saya pegang itu bukan anak pagar melainkan bambu,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan, luka sobekan di jidat korban itu akibat tergores oleh jam tangan yang dipakai.

“Dia (korban), protes karena saya kunci pagar pintu pada pukul 07.30 menit sesuai jam kantor, sementara jam yang si Adam (korban), itu pakai masih pukul 07.28, jadi saya bilang ke Adam itu kalau memang protes, mari kita ke kantor atau utus perwakilan baru kita bicarakan di kantor, kemudian karena dia melawan saya pukul memakai bambu, lalu dia tangkis dengan tangannya, namun Dia tidak terima saya memukulnya, dan Dia langsung melempar topi yang Dia pakai ke saya, sehingga saya pun balas memukulnya dengan tangan kiri, karena dia maju terus ke arah saya langsung terkena jam tangan yang saya pakai di wajahnya,” terang Guru J itu.

Menurutnya, tindakan itu di ambil agar Dia dihargai oleh para Siswa/siswi

“Kalau kita tidak seperti itu anak murid tidak akan menganggap kita,” ujarnya.

Dia menduga, kalau hal ini dilaporkan ke pihak berwajib berarti ada dendam lama yang mau dibalas orang tua Adam.

“Anak itu kakaknya kawin dengan adik saya, tapi so baku pisah (bercerai:red), jadi kakaknya atau orang tuanya mungkin mau balas dendam, jadi saya sampe dilaporkan ke Polsek,” tutupnya. (^)

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL