Reporter: Rusmin Umagapi
TALIABU, AM.com- Meskipun memiliki Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok, namun Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), hingga kini masih dalam status aman.
Informasi ini di sampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulau Taliabu, Kuraisia Marsaoly, kepada wartawan Senin (10/02/2020), bahwa setelah melaksanakan pemeriksaan kesehatan TKA, di PT. ADT pihaknya tidak menemukan gejala-gejala Virus Corona.
“Alhamdulillah setelah melakukan pemeriksaan terhadap TKA yang ada di PT. ADT dinyatakan sehat sebab mereka juga sedah lama di Tambang dan tidak di ijinkan keluar, kemudian ada juga 3 orang TKA yang baru datang tanggal 5 Februari kemarin, tapi mereka sudah melewati masa kerantin 21 hari di Jakarta, setelah itu baru mereka ke sini jadi sudah dipastikan bahwa TKA di tambang dalam keadaan sehat,” ungkapnya.
Sebelumnya, diawal informasi tentang beredarnya virus corona di Indonesia, Dinkes Pulau Taliabu langsung mengambil langkah melakukan sosialisasi dengan tujuan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Setelah mendapat informasi beredarnya Virus Corona, kami lansung lalukan sosialisasi di daerah lingkar tambang, dan sekolah-sekokah juga ke masyarakat umum kemudian membagikan stiker-stiker edukasi kepada masyatakat dan siswa-siswi di SMA dan SMK.
“Kami juga sudah memberikan informasi kepada masyarakat untuk mulailah berperilaku hidup sehat sehingga kita terhindar dari firus corona maupun penyakit-penyakit yang lain,” ujarnya.
Dikatakannya, terkait dengan hal ini, Dinkes juga sudah melapor ke pimpinan untuk melakukan rapat lintas sektor dengan beberapa dinas terkait termasuk Nakertrans dan Perhubungan untuk membahas langkah-langkah penanganan mengenai Virus Corona karena, di Pulau Taliabu adalah salah satu Kabupaten yang mempunyai tenaga kerja asing di tambang.
“Melihat pintu masuk ke Taliabu melalui jalur laut yang begitu dekat dan cepat, sehingga kiita membahas langkah-langkah penanganannya, selain dari itu kita juga belum memiliki KKP sehingga kita berkoordinasi dengan perhubungan,” jelasnya.
Lanjut Dia, Hasil rapat itu adalah perhubungan segera berkonsultasi dengan sahbandar untuk mendata semua kapal yang keluar masuk di port maupun pelabuhan-pelabuhan terdekat seperti Tikong dan Lede agar mengetahui arus masuk TKA.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak PT. ADT dan kami menegaskan agar PT. ADT tidak mengijinkan satupun kru kapal turun ke tambang, kemudian selain instruksi dari presiden, Direktur PT. ADT juga sudah menginstruksikan agar tidak ada arus masuk TKA di PT. ADT,” pungkasnya. (∆)