NUR FATONNY
Mahasiswa Magister Sains Agribisnis Institut Pertanian Bogor
Membeli dan menabung saham untuk era digital saat ini tidak lagi menjadi hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. Di sosial media telah banyak berseliweran akun-akun yang memberikan informasi dan edukasi bagi masyarakat yang tertarik menjadi investor dengan membeli saham-saham dari perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia.
Dulunya pemahaman masyarakat Indonesia masih awam mengenai pasar modal terbilang cukup asing di telinga masyarakat. Sekarang, dengan adanya sosial media yang memposting penjelasan dan pemahaman tentang pasar modal serta keuntungan yang didapatkan masyarakat jika menjadi investor di pasar modal, membuat masyarakat khususnya anak muda antusias untuk tergabung di pasar modal Indonesia. Akun-akun di sosial media ini juga yang menjadi peran penting dalam membantu memberikan edukasi gratis tentang investasi dan menjadi wadah berdiskusi mengenai saham. Mudahnya untuk mengakses dan menariknya media sosial menjadi ruang yang bermanfaat sebagai wadah untuk memperkenalkan investasi kepada semua kalangan.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal memiliki peranan yang penting bagi perekonomian negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi yakni fungsi pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang didapatkan dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dll. Fungsi kedua pasar modal sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dll.
Bursa Efek Indonesia juga aktif melaksanakan Sekolah Pasar Modal (SPM) di beberapa daerah sehingga masyarakat pun juga lebih mudah mendapatkan edukasi secara langsung mengenai pengetahuan pasar modal secara menyeluruh berupa investasi, investasi saham, mekanisme menjadi investor, dan teori pemilihan saham hingga lembaga di pasar modal yang memberi fasilitas perlindungan investor dengan tujuan SPM untuk memperkuat investor domestik.
Perusahaan sekuritas juga kerapkali mengadakan sekolah Pasar Modal, tidak hanya diberikan pemahaman dan mengenal pasar modal tetapi perusahaan untuk memberikan fasilitas untuk mempermudah membuat rekening serta langsung dikonversi menjadi saldo investasi. Cara pembelian dan penjualan saham dijelaskan saat proses SPM berlangsung. Selain itu, perusahaan sekuritas juga memberikan update terbaru tentang perusahaan-perusahaan mana saja yang bagus untuk dibeli dan dijual sahamnya.
Saat ini proses jual beli saham sangat mudah dan aman. Proses pembelian dan penjualan saham semudah belanja di aplikasi online shop, IDX berperan sebagai wasit untuk mengontrol proses jual beli saham di Indonesia yang diawasi oleh OJK Indonesia. Modal awal untuk membeli saham pun untuk sekarang tidak membutuhkan modal yang besar, cukup bermodalkan Rp 100.000,- bisa digunakan untuk membeli saham. Modal tersebut dikonversi dari pendaftaran saat pembukaan rekening saham. Keuntungan yang didapatkan dari investasi saham yaitu memiliki hak ikut serta dalam RUPS dan diakui sebagai pemilik perusahaan, berhak menerima dividen, berpotensi gain dari selisih untung antara harga jual dan beli saham. Bukan berarti berinvestasi di pasar saham tidak memiliki risiko. Risiko sebagai investor saham diperusahaan bisa saja tidak memperoleh dividen jika perusahaan mengalami kerugian.
Hal tersebutlah yang penulis dapatkan sewaktu mengikuti Sekolah Pasar Modal yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan sekuritas. Peserta Sekolah Pasar Modal pun memiliki latarbelakang pekerjaan yang berbeda, tidak jarang yang menjadi peserta masih berstatus mahasiswa yang memiliki modal yang tidak besar. Modal Rp 100.000,- pada rekening saham melalui aplikasi online tranding sekuritas siap digunakan untuk membeli saham perusahaan.
Perusahaan-perusahaan pertanian juga telah banyak terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan siap dibeli sahamnya. Selain Sekolah Pasar Modal reguler juga terdapat Sekolah Pasar Modal Syariah yang memberikan edukasi tentang investasi syariah.
Jika jumlah investor domestik di pasar modal meningkat maka dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian nasional dan memperkuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan dikuasanya pasar modal oleh investor domestik keuntungan (capital gain) yang didapatkan pada pasar modal akan diinvestasikan kembali di dalam negeri. Berbeda saat pasar modal didominasi oleh investor asing bisa saja keuntungan uang didapatkan tidak lagi diinvestasikan di Indonesia. Oleh karena itu, peran masyarakat untuk menjadi investor di pasar modal Indonesia saat membantu bagi perekonomian Indonesia.
Peningkatan jumlah investor domestik masih menjadi tantangan dan tugas bagi berbagai pihak, jika diperlukan pendidikan pasar modal bisa dimasukkan ke kurikulum formal dan disediakan kurikulum yang dapat mendukung peningkatan investor domestik serta advokasi yang aktif.
Pandangan masyarakat bahwa pendapatan hanya bisa digunakan untuk konsumsi dan menabung juga menjadi menghambat dalam melakukan investasi. Meskipun begitu KSEI mencatat pada desember 2017 hingga desember 2018, jumlah Single Investor Identification (SID) mengalami peningkatan sebesar 44% yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBSN) dan efek lain. Meskipun telah mengalami peningkatan, sosialisasi dan pengenalan pasar modal tetap harus ditingkatkan. Mengenalkan pasar modal bagi petani-petani di Indonesia juga bisa dilakukan untuk meningkat investor domestik bahkan di era sekarang telah banyak petani yang melek teknologi dan komunikasi. Jika hal ini bisa direalisasikan maka petani juga bisa mendapatkan keuntungan dari saham yang dimiliki dengan sosialisasi dan pendampingan dari berbagai pihak.