Reporter: R. Rasai
SOFIFI, AM.com – Rapat kerja tahunan (Rakerta) II Pemuda Gereja Masehi Injil di Halmahera (GMIH) tahun 2019, yang dipusatkan di Desa Ngaon, Sahu Timur, Halmahera Barat, Jumat (15/3/2019) resmi dibuka oleh staf ahli Gubernur Maluku Utara bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Darwis Pua.
Dalam sambutan tertulis Gubernur, yang dibacakan staf ahli, Darwis Pua, mengatakan bahwa penyelenggaraan Rakerta merupakan forum yang sangat penting dan cukup strategis bagi suatu organisasi, selain untuk memantapkan konsolidasi organisasi juga disertai dengan berbagai kajian internal organisasi dalam rangka menyusun dan memantapkan program kerja pada tahun mendatang.
“Pemuda GMIH sebagai sebuah organisasi yang memiliki orientasi kedepan, maka tentunya pelaksanaan rapat kerja seperti ini merupakan forum yang sangat penting untuk menyatukan pendapat, pikiran serta saran. Dan melalui rapat kerja ini pula akan lahir kesepakatan bersama sebagai acuan dalam menjalankan kiprah organisasi,” katanya.
Untuk itu melalui Rakerta ini, dirinya berharap ada perencanaan strategis sebagai langkah awal organisasi untuk menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal dapat dilahirkan dalam tatanan dan koridor-koridor yang telah ditetapkan.
“Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, organisasi ini dapat menyelaraskan visi dan misinya serta potensi, peluang dan kendala yang ada di Bumi Kie Raha ini sebagai upaya peningkatan kinerja organisasi,” jelasnya.
Selain itu dirinya juga mengatakan, bangsa kita merupakan bangsa yang beradab, dalam artia bahwa masyarakat kita adalah masyarakat yang beragama, berbudi pekerti yang luhur serta memiliki adat istiadat, berbudaya serta memiliki toleransi kehidupan dalam masyarakat yang tinggi. Namun demikian, kondisi nyata yang dapat kita lihat dewasa ini, telah terjadi dekadensi moral pada generasi kita.
Hal mana dapat kita lihat dari pola hidup dan tingkah laku generasi muda kita yang lebih banyak mengikuti budaya-budaya asing yang jauh dari peradaban dan budaya yang dititipkan oleh para leluhur bangsa.
“Kepada kita semua, untuk tidak mengikuti perubahan-perubahan yang bertentangan dengan agama dan budaya bangsa kita, tetapi marilah kita melakukan perubahan ini sesuai dengan budi pekerti dan hati nurani yang bersih,” pintanya.
Dirinya juga berpesan, bahwa pada tanggal 17 April 2019 nanti, kita seluruh bangsa Indonesia akan melaksanakan agenda demokrasi, yakni Pilpres dan Pileg. Kaitan dengan hal itu, maka yang terpenting harus kita lakukan adalah bagaimana menjaga kondisi daerah kita agar benar-benar berada dalam suasana yang kondusif, aman dan damai.
“Para tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda marilah kita sama-sama kita menjaga kondisi daerah agar tidak dipengaruhi atau diprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Mertimbangan Sinode (MPS), Hein Namotemo, dalam sambutannya mengatakan bahwa pemuda harus menjadi pelopor perubahan dunia.
“Pemuda gereja jangan terkoptasi dengan politik praktis saat ini. Namun harus memiliki pandangan politik yang jauh kedepan, olehnya itu harus memiliki kemampuan dan kecerdasan, serta memiliki iman pada Tuhan,” katanya.
Senada dengan hal itu Ketua BPHS GMIH, Pdt. Lewian Sambaimana, juga mengatakan bahwa pemuda harus cakap, inovatif, kreatif dan takut pada Tuhan.
“Faktor-faktor itu harus menjadi perekat untuk kemajuan palayanan gereja,” ungkapnya. Lanjutnya, organisasi pemuda saat ini terus mengalami pergeseran, dan pemuda harus menjadi icont perubahan.
“Perubahan dari diri pribadi, dan terus berjuang untuk membangun daerah, bangsa dan negara, karena pemuda tidak saja pencari kerja, tapi harus menyiapkan pekerjaan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua umum PP pemuda GMIH, Pdt Valentino Tjaja, mengatakan bahwa, Rakerta yang dilakukan ini tidak bermuatan pokitik, meski dilakukan pada saat momentum politik.
“Ini semata-mata evaluasi program kerja tahunan. Tidak ada unsur pokitik. Namun sebagai pemuda GMIH, kita harus cermat dalam memilih pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen untuk pembangunan bangsa,” akunya.
Dirinya juga mengajak kepada pemuda GMIH, agar gunakan waktu dengan baik sebagai pelayan.
“Organisasi pemuda yang dinamis dan hidup dalam pelayanan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Rakerta II pemuda GMIH yang akan dilakukan selama tiga hari ini dengan mengusung tema Menjadi Gereja Yang Tertib, tampak hadir dalam acara pembukaan itu, staf ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM Darwis Pua, Ketua MPS Hein Namotemo, Ketua BPHS GMIH Pdt. Lewian Sambaimana, Ketua Umum PP Pemuda GMIH Pdt. Valentino Tjaja, para Pendita, tokoh Agama serta tokoh masyarakat. (Hms)