Reporter: R Rasai
TERNATE, AM.com – Perusahan daerah (Perusda) PT Kie Raha Mandiri milik Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara, selalu rugi sehingga membuat Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba tidak mau memberikan suntikan dana kepada perusahan plat merah tersebut.
“Perusda ini saya pikir bagian dari pemerintah daerah provinsi, perusahan daerah yang dapat menghasilkan PAD, karena itu saya ingin pastikan dan yakinkan bagaimana bisa berhasil, karena salam ini yang namnaya perusahan daerah ini tidak menghasilkan PAD, yang ada adalah rugi rugi dan rugi,” keluh gubernur saat melakukan kunjungan ke kantor Perusda PT Kie Raha Mandiri di jalan Mononuto Kota Ternate, Selasa (12/3/2019).
Gubernur menyebutkan, penyertaan modal yang diberikan kepada Perusda selalu rugi, bahkan dana segar dari pemerintah hanya habis untuk membayar gaji pegawai Perusda, sementara modal yang diberikan tidak menghasilkan pendapatan yang menguntungkan, yang artinya pemberi modal dalam hal ini Pemda Malut selalu rugi.
“Bahkan kita punya penyertaan modal ini saja hampir-hampir hanya dihabiskan untuk membayar gaji pegawai, kita tidak mau menganggapnya seperti pegawai pemerintah, ini kita tidak mau. Karena itu kita minta sama dia (Dirut: red) untuk membuat inovasi atau kegiatan yang menghasilkan PAD dulu,” ujarnya.
Menurutnya, dirinya sengaja tidak mau memberikan modal dulu sebelum Perusda mampu menunjukan kinerja baik, yang memiliki prospek menjanjikan sehingga pemda tidak akan rugi jika menggelontorakn dana ke Perusda.
“Saya belum memberikan modal sampai saat ini, saya ingin dia bekerja dengan baik dan mantab baru saya berikan dia modal, saya harapkan dalam 3 bulan kedepan dia sudah mandiri baru kita berikan modal,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Perusda PT Kie Raha Mandiri, Adnan Marhaban saat dimintai tanggapan terkait pernyatan gubernur tersebut, dia memilih tidak memberikan keterangan dan melayani pernyataan wartawan dengan alasan sedang sibuk. (*)