Reporter: Rusdianto Umagapi

SANANA, AM.com– Setahun lamanya Kepolisian Resort (Polres) Kepulauan Sula (Kepsul) melakukan pengejaran terhadap pria paruh baya berinisial SS (55), pelaku pencabulan anak di bawa umur, Bunga (bukan nama sebenarnya), di Desa Waitamela Kecamatan Mangoli Utara.

Sepandai-pandainya kakek bejat ini lari dari kejaran polisi, namun akhirnya Polres Sula berhasil meringkus SS untuk mempertanggungjawab perbuatannya.

“Pada saat menerima laporan kami langsung melakukan peyelidikan, ternyata tersangka melarikan diri,” jelas Polres AKBP Tri Yulianto S.ik, M.SI saat menggelar Press Relese Senin (18/2/2019).

Dia menjelasakan, dengan kurun waktu satu tahun tersengka berhasil dilacak bahwa korban berada di wilaya Pulau Buru Desa Waikotong kurang lebih 100 Km dari kota Namlea, Kabupaten Buru.

“Tersangka di ketahui tinggal di hutan dan tinggal seorang diri disalah satu kebun warga, dan berhasil di tangkap. SS (55) berhasil di tanggkap pada hari Jumat 18 januari 2019 pukul 01.20 dini hari,” jelasnya.

Kronolisi kejadian ini, diketahui SS mengancam Bunga apabila mengadu kepada keluarganya, maka akan dibunuh dengan iming-iming 50 ribu, kejadian tersebut diketahui setela korban mengadu kepada pihak keluarga pada tanggal 15 september 2017, Kemudian pihak keluarga korban melapor kejadian tersebut pada pihak kepolisian, 16 september 2017 lalu.

Untuk barang buktinya satu buah kaos lengan panjang bagian atas berwarna putih dan bagian bawah berwarna pink, satu buah rok panjang berwarna hitam kemudian satu buah celana dalam berwarna putih serta satu buah kopia berwarna hijau.

Pelaku terjeret pasal 81 ayat 1 dan 2 UUD nomor 35 tahun 2014 dilakukan pembahareuan UUD 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan acaman hukum minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun denda maksimal 5 miliar.

“Saat ini kasus kita memilih PPA dan Alhamdulilah sudah masuk tahap satu,” pungkasnya. (*)