MOROTAI, AM.com– Perlakuan tidak menyenangkan kembali dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap tiga wartawan di Kabupaten Pulau Morotai, Oknum anggota TNI yang berinisal PM itu diketahui merupakan anggota TNI-AL aktif yang bertugas di luar Morotai.
Ketiga wartawan tersebut yakni, Wartawan Malut Post Maslan Adjid, Detik Peristiwa Rojer Manawan dan Kabarmalut.co.id Fizri Nurdin. Kejadian berawal saat ketiga Wartawan usai melakukan wawancara dengan Kepala Desa (Kades) Tutuhu Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morsel), Elli Karatahi dan Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rein Tomi terkait pengeroyokan salah satu warga Tutuhu pada Kamis (03/01/2019) sekitar pukul 22.10 Wit malam tadi di Mabes Benny-Asrul didesa Yayasan Kecamtan Morotai Selatan (Morsel).
Tiba-tiba oknum Anggota TNI-AL tersebut menghampiri ketiga wartawan yang masih berada dilokasi dimana Kades Tutuhu di konfirmasi, oknum tersebut dalam keadaan mabuk dan membentak serta mengeluarkan kalimat yang sangat tidak pantas bagi profesi Wartawan.
“Kalian ini wartawan gak jelas, sama aja kayak teroris, kerjanya cuma mau dibayar, kalian dibayar berapa sih? kalian juga yang bikin negara hancur,” kata oknum tersebut dalam rekaman audio yang sengaja direkam oleh salah satu wartawan saat kejadian.
Tidak hanya mengeluarkan kata-kata menghina, oknum tersebut juga melakukan kontak fisik dengan menarik pakaian ketiga wartawan tersebut dan merangkul ketiganya dengan mengancam untuk tidak memberitakan tentang Kades Tutuhu. Wartawan Kabarmalut, Fizri saat kejadian berusaha menjelaskan tujuan wawancara untuk mengklarifikasi kasus tersebut, namun oknum tersebut tidak terima dan terus mengolok-olok profesi wartawan. Hanya saja aksinya tidak berlangsung lama karena dilerai oleh warga sekitar dan oknum tersebut bergegas pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun Koran ini, Oknum anggota TNI-AL tersebut merupakan calon menantu kepala desa Tutuhu, oknum tersebut tidak terima soal pemberitaan yang dimuat di media terkait pengeroyakan salah satu warga yang sebelumnya diduga didalangi oleh kades Tutuhu itu.
Tidak terima dengan perlakuan tidak menyenangkan yang dialami itu, akhirnya ketiga wartawan tersebut langsung menghubungi kejadian Pangkalan Angkatan Laut Morotai, dengan bukti rekaman audio dan foto kemudian sejumlah anggota Provos angkatan laut langsung bergegas menyisir sejumlah tempat penginapan di Daruba. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Intel dan POMAL AL, siang ini oknum tersebut sudah ditemukan dan segera dijemput oleh POMAL berdasarkan perintah Danlanal Morotai.
Sementara Ketua Pelaksana Tugad (Plt) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku Utara (Malut) Halik Djokrora, ketika di Konfirmasi Koran ini terkait dengan seputar masalah tersebut mengatakan bahwa, PWI Malut minta agar Komandan TNI-AL di Malut untuk segera mengambil tindakan terhadap oknum anggota tersebut. Sebab sikapnya telah melecehkan profesi wartawan. Apalagi ada urusan apa yang bersangkutan dengan pemberitaan itu.
“Sebagai seorang aparat TNI punya harus punya etika dan tau saling menghormati, Saya minta pimpinan TNI-AL segera mengambil tindakan oknum anggota TNI-AL terhadap Wartawan, PWI juga akan melaporkan sikap oknum TNI-AL secara hukum, karena telah menghina dan memfitnah profesi wartawa,” tegasnya. (*)